Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
Presiden Vladimir Putin menegaskan militer Rusia harus mengalahkan pasukan Ukraina yang menyerbu wilayah Kursk secepat mungkin.
Pernyataan itu muncul pada hari Rabu (12/3/2025) saat dia mengunjungi pos komando di wilayah tersebut saat pasukan Rusia melanjutkan serangan balasan besar-besaran terhadap pasukan Kiev yang tersisa di wilayah tersebut.
Presiden mengadakan pertemuan dengan komandan militer selama kunjungannya dan mendengarkan laporan dari Kepala Staf Umum, Jenderal Valery Gerasimov.
Putin berterima kasih kepada Staf Umum dan unit-unit yang bertempur di wilayah tersebut atas upaya mereka.
"Tujuan kami adalah untuk mengalahkan musuh yang bercokol di wilayah Wilayah Kursk dalam waktu singkat," ujar presiden, seraya menambahkan Moskow akan mempertimbangkan untuk membuat "zona keamanan" di sepanjang perbatasan dengan Ukraina juga.
“Unit-unit Ukraina yang menyerbu wilayah tersebut harus diperlakukan sebagai teroris," tegas dia, termasuk setiap pejuang yang ditawan di wilayah tersebut.
Gedung 30 Lantai Roboh Akibat Gempa di Bangkok, Pekerja Ungkap Cerita Mengerikan Lolos dari Maut
Menurut Gerasimov, militer Rusia telah membebaskan wilayah seluas 259 kilometer persegi, meliputi 24 kota dan desa, dalam lima hari terakhir.
“Pasukan Ukraina di daerah tersebut sebagian besar dikepung dan terisolasi," ungkap dia.
Satu video yang dipublikasikan Kremlin memperlihatkan Putin mengenakan seragam militer dan bertemu dengan Gerasimov di depan gedung yang berfungsi sebagai pos komando sebelum masuk ke dalam untuk bertemu dengan perwira dan komandan lainnya.
“Militer Ukraina kehilangan lebih dari 67.000 prajurit dalam upaya penyerbuan mereka,” ungkap Gerasimov.
Dia menambahkan pasukan Rusia membebaskan lebih dari 1.100 kilometer persegi, atau 86 dari wilayah yang awalnya diduduki Kiev sejak dimulainya serangan balasan tahun lalu.
Kunjungan tersebut dilakukan hanya beberapa jam setelah laporan media tentang pembebasan Sudzha, kota terbesar yang dikuasai Ukraina di Wilayah Kursk.
Video di media sosial tampak memperlihatkan pasukan Rusia mengibarkan bendera di pusat kota. Menurut beberapa laporan, pertempuran masih berlangsung di pinggiran barat dan barat laut Sudzha.
Awal pekan ini, militer Rusia merebut kembali 12 permukiman dan lebih dari 100 kilometer persegi tanah dalam serangan mendadak yang juga memungkinkan mereka merebut kembali zona industri Sudzha.
Operasi tersebut dipersiapkan selama berbulan-bulan dan melibatkan sekitar 800 tentara yang berjalan beberapa mil melalui pipa gas kosong untuk menyusup ke posisi Ukraina.
Kiev melancarkan serangan besar ke wilayah Kursk pada awal Agustus 2024, merebut Sudzha dan puluhan desa.
Pemimpin Ukraina Vladimir Zelensky mengatakan serangan melintasi perbatasan yang diakui secara internasional itu merupakan upaya mendapatkan pengaruh bagi perundingan perdamaian di masa mendatang.
Kemajuan Ukraina dengan cepat dihentikan militer Rusia, yang secara bertahap telah merebut kembali wilayah dari pasukan penyerang sejak saat itu.