Palestina Rilis Video Balasan untuk Klip Aneh Trump tentang Gaza

Palestina Rilis Video Balasan untuk Klip Aneh Trump tentang Gaza

Global | sindonews | Sabtu, 1 Maret 2025 - 06:26
share

Warga Palestina membuat video sebagai tanggapan atas klip kontroversial yang diunggah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menggambarkan usulannya untuk mengubah Gaza menjadi "Riviera Timur Tengah".

Video Trump yang dibuat dengan AI, yang diunggah di akun Truth Social miliknya pada hari Rabu, menampilkan adegan warga Palestina yang bertelanjang kaki berjalan melewati kehancuran menuju resor mewah.

Dalam klip tersebut, gedung pencakar langit berjejer di pesisir Gaza dan patung Trump berwarna emas menjulang tinggi di atas alun-alun.

Ribuan orang di media sosial mengecam video tersebut sebagai "keji", "distopia", dan "genosida".

Satu video balasan diunggah di X pada hari Kamis (27/2/2025), dengan judul: "Pesan untuk #Trump: #Gaza akan selalu menjadi milik Palestina!" oleh SahatEnglish, yang menggambarkan dirinya sebagai "platform media digital Palestina pertama yang mengungkap perjuangan, sejarah, perlawanan, dan hak-hak Palestina, yang ditujukan kepada audiens yang berbicara dalam bahasa Inggris."

Video tersebut, yang juga dibuat dengan AI, dimulai dengan klip yang menyerupai foto asli puluhan ribu pengungsi Palestina yang kembali ke rumah mereka di Gaza utara awal tahun ini.

Klip tersebut menampilkan jalanan yang ramai dan semarak dengan masjid dan bangunan di tepi laut.

Adegan anak-anak yang tersenyum memegang balon bertuliskan "I love Gaza" tampak langsung menanggapi klip seorang anak yang memegang balon Trump dalam video hari Rabu.

Pemuda Palestina yang mengenakan keffiyeh sedang melakukan tarian rakyat tradisional Palestina dabkeh di pantai, tampak membalas video Trump yang menampilkan penari perut berjanggut di pantai.

Lagu rock diputar di latar belakang video dengan lirik: "Gaza milik kita... tidak peduli siapa, tidak peduli bagaimana, kita berdiri teguh. Kita di sini, kita akan tetap ada, Gaza bangkit melewati rasa sakit."

Video tersebut juga menampilkan penggambaran AI Trump dan miliarder Elon Musk, tetapi alih-alih menyeruput koktail dan tersenyum di antara uang tunai seperti yang digambarkan dalam video Trump, mereka tampak frustrasi dan marah.

Video tersebut dibagikan ribuan kali dan mendapat pujian luas di media sosial.

"Meskipun hidup di tengah genosida dan kehilangan beberapa generasi akibat serangan Israel, dan banyak yang terjebak di luar tanah mereka, anak muda Gaza tahu bagaimana menanggapi video AI Trump dengan cara yang tepat," jawab salah satu pengguna.

"Suka banget! Saya pasti akan berkunjung," ujar yang lain.

Berpesta di Pantai Gaza yang Berdarah

Respons video kedua yang dibuat oleh AI, yang menampilkan Trump dan Netanyahu dalam pakaian renang sambil menyeruput koktail di pantai Gaza yang berlumuran darah, juga menjadi viral pada hari Kamis.

Berjudul, "Strip in Trip", video karya direktur kreatif Andrea Gastaldon tersebut menggambarkan mantan Presiden AS Joe Biden tersenyum dan memakan es krim saat ombak berwarna merah menghantam pantai, dan Presiden Komisi Eropa Ursula van der Leyen mengoleskan tabir surya di punggung Trump.

Dalam klip lainnya, mantan Wakil Presiden Kamala Harris membuat istana pasir dan Musk menangis sambil memegang roket mainan.

Bangunan-bangunan di Gaza yang dibom tetap menjadi pemandangan yang tak terpisahkan di latar belakang sepanjang video, yang dibagikan ribuan kali di beberapa akun.

Usulan Trump awal bulan ini untuk "mengambil alih" Gaza dan memindahkan paksa dua juta warga Palestina ke negara-negara tetangga disambut dengan kritik keras di seluruh dunia Arab.

Di Yordania, Menteri Luar Negeri Ayman al-Safadi mengatakan negaranya siap menyatakan perang terhadap Israel jika Israel mencoba mengusir paksa warga Palestina ke wilayahnya.

Arab Saudi dengan cepat menolak rencana Trump dalam posting di X beberapa jam setelah pengumuman Trump, dan mengutip dukungan mereka untuk pembentukan negara Palestina yang merdeka.

Rencana Trump juga disambut dengan penolakan keras dari Kairo dalam pernyataan resmi, yang menyatakan, "Penolakan kategoris terhadap setiap usulan atau rencana untuk melikuidasi perjuangan Palestina."

Dalam wawancara dengan Fox news pada hari Jumat, Trump mengatakan dia akan "duduk santai" dan melihat negara-negara Arab menyusun usulan balasan terhadap rencananya.

"Cara untuk melakukannya adalah rencana saya. Saya rasa itulah rencana yang benar-benar berhasil. Namun, saya tidak memaksakannya. Saya hanya akan duduk dan merekomendasikannya," ungkap dia.

Topik Menarik