Reaksi Awal Ratu Elizabeth II atas Kematian Putri Diana Picu Kemarahan Publik
Saat berita kematian tragis Putri Diana pada 31 Agustus 1997 mengguncang dunia, reaksi awal Ratu Elizabeth II menjadi sorotan dan menuai kritik dari publik. Alih-alih langsung memberikan pernyataan resmi atau muncul di hadapan rakyat, ia memilih untuk tetap berada di Balmoral bersama Keluarga Kerajaan.
Terutama untuk mendampingi kedua cucunya, Pangeran William dan Pangeran Harry, yang baru saja kehilangan Putri Diana. Sikap diam ini memicu kemarahan besar dari masyarakat Inggris, yang merasa bahwa Ratu Elizabeth II seharusnya memberikan tanggapan dan menunjukkan empati terhadap kesedihan rakyat yang begitu mendalam.
Dilansir dari Town & Country, Minggu (16/3/2025), media Inggris pun menyoroti ketidakhadiran Elizabeth dengan tajuk-tajuk berita tajam seperti “Di Mana Ratu Kita?” dan “Rakyat Anda Menderita, Bicaralah kepada Kami, Nyonya.”
Top 11 Indonesian Idol XIII: 11 Kontestan Terbaik Siap Menggebrak Babak Spektakuler Show 4!
Namun, seiring meningkatnya tekanan publik, Elizabeth akhirnya mengambil langkah yang lebih terbuka dalam menanggapi tragedi ini. Pada 4 September 1997, ia muncul di luar Istana Balmoral untuk melihat lautan bunga penghormatan yang diletakkan oleh rakyat sebagai bentuk duka cita bagi Diana.
Foto/Town & CountryKeesokan harinya, ia melakukan hal yang sama di depan Istana Buckingham, menyaksikan sendiri betapa besar cinta dan penghormatan yang diberikan rakyat kepada Diana. Kemudian, pada malam 5 September, dalam sebuah momen yang jarang terjadi, Elizabeth menyampaikan pidato yang disiarkan di televisi nasional.
Ibu Raja Charles III tersebut berbicara kepada rakyat Inggris tidak hanya sebagai seorang ratu, tetapi juga sebagai seorang nenek yang turut merasakan kehilangan. Dalam pidatonya, ia memberikan penghormatan yang tulus kepada Diana, menggambarkannya sebagai sosok yang luar biasa, berbakat, dan penuh kehangatan.
“Saya ingin memberikan penghormatan kepada Diana. Ia adalah manusia yang luar biasa dan berbakat. Dalam suka maupun duka, ia tidak pernah kehilangan kemampuannya untuk tersenyum dan tertawa, atau menginspirasi orang lain dengan kehangatan dan kebaikannya,” kata Elizabeth.
4 Potret Drama Musikal Sinematik Karya Hanung Bramantyo, Desain Panggungnya Raih Rekor MURI
Ia menekankan bagaimana menantunya itu memiliki kemampuan untuk tetap tersenyum dan menginspirasi banyak orang, bahkan dalam situasi sulit. Lebih dari itu, Elizabeth juga mengungkapkan rasa kagumnya terhadap dedikasi Diana dalam menjalankan tugasnya serta perannya sebagai ibu yang sangat mencintai kedua putranya.
Foto/Town & Country“Saya mengagumi dan menghormatinya atas energi dan komitmennya kepada orang lain, dan terutama atas pengabdiannya kepada kedua putranya,” jelasnya.
Di sisi lain, Elizabeth mengakui bahwa selama berada di Balmoral, ia dan anggota Keluarga Kerajaan lainnya telah berusaha membantu William dan Harry menghadapi kehilangan ibunya yang sangat menyakitkan.
“Minggu ini di Balmoral, kami semua telah berusaha membantu William dan Harry untuk menerima kehilangan yang sangat menyakitkan yang mereka dan kita semua alami,” ujarnya.
Pada hari pemakaman Diana, 6 September 1997, Elizabeth menghadiri upacara bersama anggota keluarga kerajaan lainnya. Salah satu momen paling berkesan yang mengubah persepsi publik tentang sikapnya terhadap kematian Putri Wales adalah ketika peti jenazah melewati Istana Buckingham.
Di hadapan ribuan pelayat yang memadati jalanan London, Elizabeth melakukan sebuah gestur simbolis yang sangat kuat. Ia menundukkan kepalanya dengan penuh penghormatan saat peti jenazah Diana berlalu.
Gestur ini dianggap sebagai bentuk pengakuan dan penghormatan mendalam bagi menantu yang kehidupannya di dalam Keluarga Kerajaan penuh dengan lika-liku dan tekanan. Seperti yang dilaporkan oleh The Washington Post, tindakan tersebut bukanlah sekadar gerakan cepat atau bungkukan singkat.
Melainkan gestur yang sarat makna dari seorang pemimpin yang biasanya dihormati dunia, kini memberikan penghormatan terakhir dengan rendah hati kepada sang putri yang begitu dicintai rakyat. "Itu bukan bungkuk cepat. Wanita yang terbiasa dibungkukkan oleh dunia kini menundukkan kepalanya dan dengan rendah hati menghormati sang putri,” tulisnya.
“Lebih dari apa pun, bungkuk itulah yang meredakan amarah yang ditujukan kepada ratu dan keluarganya,” lanjutnya.
Profil dan Fakta Juicy Luicy, Band Naik Daun yang Lirik Lagunya Bikin Anak Muda Bergalau Ria
Bertahun-tahun kemudian, perasaan pribadi Elizabeth mengenai kematian Diana terungkap dalam surat pribadinya kepada Lady Henriette Abel Smith, salah satu dayangnya. Dalam surat tersebut, Elizabeth menyatakan bahwa kepergian Diana adalah kehilangan besar bagi negara dan bahwa ia merasa sangat sedih atas tragedi tersebut.
“Sungguh sangat menyedihkan, dan dia merupakan kehilangan besar bagi negara," tutur Elizabeth.
Namun, ia juga mengungkapkan bahwa meskipun peristiwa itu membawa kesedihan yang mendalam, reaksi luar biasa dari publik serta upacara pemakaman di Westminster Abbey berhasil menyatukan orang-orang dari seluruh dunia dalam rasa duka yang sama, menciptakan momen solidaritas yang sangat menginspirasi.
Selain itu, ia juga menyampaikan kebanggaannya terhadap kedua cucunya, William dan Harry, yang menurutnya telah menunjukkan keberanian luar biasa di tengah situasi yang begitu sulit.
“Namun, reaksi publik atas kematiannya, dan pelayanan di Biara, tampaknya telah menyatukan orang-orang di seluruh dunia dengan cara yang cukup inspiratif. William dan Harry sangat berani dan saya sangat bangga dengan mereka,” tandasnya.