Hukum Mencicipi Masakan saat Puasa, Apa Benar Bisa Membatalkan?
MADINA, iNewsMadina.id - Bagaimana hukum mencicipi masakan saat puasa Ramadhan 1446 Hijriah? Apakah dapat berhukum membatalkan puasa, atau tetap dapat melanjutkan puasa hingga waktu maghrib tiba?
Pertanyaan ini juga diajukan kepada al-Lajnah ad-Daimah,
بعض اÙÙاس أ٠اÙعÙ٠اء أجازÙا اÙتذÙÙ ÙÙ٠رأة ÙÙطعا٠Ù٠اÙصÙا٠إذا ÙاÙت ترÙد أ٠تعر٠٠د٠صÙاØÙØ© اÙطعا٠ØÙÙ Ùذا صØÙØØÙÙاÙÙا: بشرط Ø£Ù ÙاÙص٠اÙطعا٠إÙ٠اÙØÙÙØ
“Sebagian ulama membolehkan mencicipi makanan bagi wanita di saat puasa jika dia ingin mengetahui masakannya enak atau tidak, apakah ini benar? Dan mereka mengatakan, 'Dengan syarat makanan tersebut tidak sampai ke tenggorokan?'”
Jawaban dari Al-Lajnah ad-Daimah,
” ÙاØرج Ù٠تذÙ٠اÙØ¥Ùسا٠ÙÙطعا٠ÙÙ ÙÙار اÙصÙا٠عÙد اÙØاجةØÙصÙا٠٠صØÙØ Ø¥Ø°Ø§ ÙÙ Ùتع٠د ابتÙاع Ø´ÙØ¡ Ù ÙÙ “
“Tidak mengapa seseorang mencicipi makanan di siang hari di saat puasa saat dibutuhkan, dan puasanya sah jika dia tidak menyengaja menelan sesuatu dari makanan tersebut.”
Sumber: Fatawa al-Lajnah ad-Da"imah, Soal (1) (no. 9845)