IHSG Pekan Depan Uji Level 6.200, Cek Pilihan Sahamnya
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pekan depan bakal menguji level level 6.200. Sebelumnya, IHSG ditutup melemah 3,31 ke level 6.271 di Jumat 28 Februari 2025.
Dengan pelemahan tersebut, IHSG mencatatkan pelemahan hingga 11 secara year to date. Pelemahan tersebut sejalan dengan besarnya akumulasi jual investor asing yang terjadi.
“Secara teknikal, terbentuk pelebaran negative slope pada MACD, sehingga IHSG masih berpotensi uji support 6.200,” kata Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan dalam risetnya, Minggu (2/3).
1. Analisis Perdagangan Pekan Depan
Akumulasi jual investor asing sebelumnya sudah pernah terjadi beberapa kali dalam 10 tahun terakhir. Nilai akumulasi net sell investor asing paling dekat adalah di tahun 2015 dengan posisi pelemahan IHSG sebesar 12,13 persen. Adapun, nilai akumulasi net sell investor asing sepanjang 1 Januari 2025 sampai dengan 28 Februari 2025 diperkirakan mencapai level yang sama dengan 2015 tersebut.
Sementara pelemahan IHSG sudah mencapai 11, hampir sama dengan besarnya pelemahan di tahun 2015 tersebut. Dengan demikian, pada saat ini IHSG terindikasi mengalami pelemahan yang relatif lebih signifikan dibandingkan dengan akumulasi aksi jual yang terjadi dibandingkan dengan kondisi rata-rata sejak 2013. Sehingga, terdapat indikasi bahwa kondisi IHSG saat ini tergolong murah.
“Akan tetapi, terdapat indikasi pula bahwa tekanan jual asing terlalu kuat yang memicu reaksi pelaku pasar tersebut. Artinya, pasar masih perlu berhati-hati dengan potensi pelemahan lanjutan apabila aksi jual signifikan investor asing masih berlanjut,” ujar Valdy.
2. Sentimen IHSG
Dari data ekonomi, pada awal pekan depan Indonesia akan merilis data Inflasi bulan Februari. Inflasi diperkirakan akan lebih rendah menjadi 0,5 year on year di Februari dibandingkan 0,76 year on year di Januari. Hal ini seiring dengan kebijakan diskon tarif listrik yang diberikan pemerintah untuk bulan Januari dan Februari. Sementara inflasi inti diperkirakan akan meningkat menjadi 2,4 year on year di Februari, dibandingkan 2,36 di Januari.
Sejumlah saham yang direkomendasikan pekan depan antara lain PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT PP London Sumatra Tbk (LSIP), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB).