Bertabur THR Dividen, Mampukah IHSG Kembali Menguat Usai Lebaran?

IDXChannel - Sejumlah emiten ramai-ramai akan membagikan dividen tahun buku 2024 pasca libur panjang Lebaran 2025. Bagaimana nasib Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)?

Bank-bank jumbo contohnya. Mulai membayarkan dividennya pada 11 hingga 25 April 2025. Sebut saja dividen PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp250 per saham akan ditransfer ke rekening investor pada 11 April 2025.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) membagikan sisa dividen sebesar Rp208,40 per saham pada 23 April 2025. Pun dividen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar Rp466,18 per saham akan cair pada 23 April 2025.

Selanjutnya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) akan mendistribusikan dividen pada 25 April 2025 sebesar Rp374,05 per saham.

Ada juga PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Temas Tbk (TMAS) yang masing-masing membagikan dividen Rp85,7 per saham dan Rp4 per saham pada 24 April dan 25 April 2025.

Lalu bagaimana dengan gerak IHSG usai libur Lebaran?

IHSG diproyeksi melanjutkan penguatan hingga setelah libur Lebaran. 

Financial Educator Sucor Sekuritas, Danika Augusta Sari mengatakan, penguatan indeks disebabkan oleh fundamental emiten-emiten perbankan berkapitalisasi besar yang semakin baik pasca perubahan struktur direksi dan pengumuman pembagian dividen untuk tahun buku 2024.

“Ini menjadi berita yang memberi harapan baru bagi pasar. Dividen yang diumumkan juga lebih tinggi dari tahun kemarin, jadi ada euforia,” kata Danika, ditulis Rabu (2/4/2025).

Danika menyebut, keputusan pembagian dividen tersebut juga bisa memberi potensi kas yang kuat dan memberikan buying power ke Danantara. Untuk jangka pendek, IHSG diproyeksi menguat dengan resisten terdekat di 6.500.

“Selanjutnya ada target ke 6.700, tapi yang terdekat di 6.500. Kalau bisa tembus, mudah-mudahan downtrennya terlewati,” ujar dia.

IHSG sebelumnya ditutup melesat 38,26 poin atau 0,59 persen ke 6.510,62 pada perdagangan Kamis (27/3/2025). Sebanyak 381 saham menguat, 241 saham melemah, dan 336 saham stagnan. 

Transaksi perdagangan sebelum libur panjang Nyepi dan Lebaran 2025 mencapai Rp10,9 triliun dari 13,7 miliar saham yang diperdagangkan.

(Fiki Ariyanti)