Indonesia Energy Outlook 2025: Infrastruktur Kunci Wujudkan Ketahanan Energi

Indonesia Energy Outlook 2025: Infrastruktur Kunci Wujudkan Ketahanan Energi

Ekonomi | okezone | Jum'at, 28 Februari 2025 - 09:05
share

JAKARTA - Ketahanan energi menjadi salah satu fokus utama pemerintah Indonesia dalam rangka transformasi energi dan pemanfaatan sumber daya nasional. Hal ini tertuang dalam delapan misi besar pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang dikenal sebagai Asta Cita. Kementerian dan lembaga pun telah menyusun program strategis, salah satunya percepatan pembangunan infrastruktur energi. 

Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (ASPEBINDO)  turut mendukung misi ketahanan energi nasional ini dengan menjadi mitra strategis dalam transformasi energi Indonesia. Dukungan ini diwujudkan, salah satunya, dengan menggelar Indonesia Energy Outlook 2025 di Residences Ballroom, Park Hyatt Jakarta, Kamis (27/2/2025).

Pada kesempatan tersebut, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur  Migas Kementerian Ekonomi Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) La Ode Sulaeman menggambarkan tiga tantangan utama dalam pengembangan dan pengelolaan energi melalui konsep ‘The Energy Trilemma’. Konsep yang dikembangkan oleh World Energy Council ini terdiri dari ketahanan energi, keterjangkauan energi, dan juga kelestarian lingkungan.

“Kalau kita lihat dari Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN), energy mix pembangkit masih didominasi oleh pembangkitan menggunakan moda gas bumi sampai dengan 2050. Untuk itu, kita mengupayakan pembangunan infrastruktur agar bisa memenuhi kebutuhan energi dalam negeri,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Internasional Explorasi dan Produk Jaffee Arizon Suardin mengatakan bahwa pihaknya mendukung misi Asta Cita melalui berbagai terobosan. Tak terkecuali program swasembada energi, SDM yang berkualitas, pendanaan, hingga BUMN yang dinilai tegak lurus terhadap Asta Cita pemerintah.

“Kami terus melihat opportunity untuk penggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) lainnya dalam rangka memproduksi minyak dan gas. Kami memastikan proyek ini mempunyai CO2-foodprint yang lebih kecil. Tidak lagi melepaskan emisi yang sangat besar,” katanya dalam diskusi panel ASPEBINDO bertajuk ‘Building a Robust Energy Infrastructure to Achieve Energy Resilience’ di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

Infrastruktur menjadi unsur utama dalam mecapai ketahanan energi. Sebab, perannya begitu penting dalam rantai pasok energi, sehingga proses pendistribusian dapat berjalan dengan baik dan menjangkau seluruh wilayah Tanah Air. Hal ini turut diamini oleh Direktur Investasi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Boy Robyanto.

Melalui kacamatanya, Boy menjabarkan peran pelabuhan sebagai ‘hub’ distribusi energi, yakni titik kritis rantai pasok energi, serta konektivitas pelabuhan dengan transportasi darat, laut, dan udara. “Pengembangan infrastruktur pelabuhan yang modern dan efisien terus dilakukan untuk mendukung kemandirian energi nasional, sejalan dengan upaya mencapai swasembada energi. Peningkatan akses energi ke daerah terpencil melalui pelabuhan dapat membantu pemerataan pembagunan dan pengentasan kemiskinan di wilayah tersebut,” ucapnya.

Peran Infrastruktur dalam Swasembada Energi

Diskusi panel Aspebindo bertajuk ‘Building a Robust Energy Infrastructure to Achieve Energy Resilience’. (Foto: iNews Media Group/Aldhi Chandra Setiawan)

Selain ketahanan energi, negara juga berfokus untuk mewujudkan swasembada energi. Terkait hal ini, Deputy CEO PT AKR Corporindo Mery Sofi mengakui bahwa pihaknya bersama AKR Corporindo terus berkomitmen untuk mendukung agar seluruh proses distribusi kebutuhan energi dalam negeri berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

“AKR merupakan perusahaan yang diberi amanah oleh pemerintah untuk mendistribusikan minyak BBM bersubsidi. Sesuai arahan Asta Cita, yaitu swasembada energi, AKR memastikan dalam rantai pasok sampai dengan ke customer melalui sistem IT yang kuat untuk memonitor 24 jam. Dari mulai terima order, distributor planning by system,  loading produk, dan kemudian distribusi,” katanya.

Mery menegaskan, perusahaan sudah menjalankan amanah sesuai Perpres 191 Tahun 2014, untuk mendistribusikan BBM bersubsidi kepada pihak-pihak yang berhak mendapatkannya. Komitmen kuat dalam proses distribusi secara tidak langsung juga akan berdampak pada tercapainya misi perusahaan, sekaligus misi besar negara yang telah ditentukan sebelumnya. 

PLN Energi Primer Indonesia misalnya, selama tiga tahun (2022-2024), berhasil menjaga pasokan gas sesuai dengan kebutuhan. Proyeksi pasokan gas dengan realisasi kebutuhan PLN selalu akurat dibandingkan nominasi pada akhir tahun sebelumnya. Kebutuhan LNG PLN meningkat dari 61 kargo pada 2022, 68 kargo pada 2023, dan 84 kargo pada 2024. Tahun ini, diproyeksikan LNG PLN kembali meningkat hingga 96 kargo.

Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia Iwan Agung Firstantara mengatakan, saat ini PLN tengah berfokus pada pengembangan infrastruktur midstream gas dalam rangka gasifikasi pembangkit. Proyek ini berpotensi mengurangi konsumsi BBM sebesar 2,3 juta kilo liter per tahun. Terdapat sekitar delapan proyek yang akan dilakukan meliputi Cluster Nias, Kalimantan, Sulawesi-Maluku, Nusa Tenggara, North-Papua, South Papua, Jawa, dan Bali.

“Kita mendukung apa yang ada di dalam Peraturan Presiden, terutama dalam menuju NZE di tahun 2060. Berbagai cara sudah kita lakukan, termasuk di dalamnya Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Kita sudah mencanangkan 75 persen nantinya dari renewable energy, kemudian selanjutnya dari fosil, tetapi menuju ke sana ada transisi energi yaitu, menggunakan gas, sehingga infrastruktur gas sangat dibutuhkan dalam 10 tahun mendatang,” ujarnya.

Seperti diketahui, panel diskusi Indonesia Energy Outlook 2025 diadakan dalam beberapa tema besar. Salah satunya sesi yang membahas tajuk “Building a Robust Energy Infrastructure to Achieve Energy Resilience”. Sesi tersebut berlangsung dengan komprehensif dengan dimoderatori oleh Putri Indonesia DKI Jakarta 3 2025, Sarah Sentoso. Seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini diharapkan dapat semakin menguatkan komitmennya dan membuka peluang dalam mencapai misi besar ketahanan energi.

Topik Menarik