APLN Catat Pendapatan Rp5,6 Triliun di 2024, Ditopang Hasil Jual Hotel Pullman Bogor

APLN Catat Pendapatan Rp5,6 Triliun di 2024, Ditopang Hasil Jual Hotel Pullman Bogor

Ekonomi | idxchannel | Senin, 31 Maret 2025 - 11:40
share

IDXChannel - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatat kinerja top line yang positif di 2024. Pendapatan pengembang properti itu naik usai menjual Hotel Pullman di Gadog, Bogor, Jawa Barat.

Pendapatan APLN pada tahun lalu mencapai Rp5,58 triliun, tumbuh 19,2 persen dari 2023 yang sebesar Rp4,68 triliun. Hal ini tidak terlepas dari penjualan Hotel Pullman pada November 2024 senilai Rp1,68 triliun kepada PT Bangun Loka Indah, bagian dari Grup Djarum.

Corporate Secretary APLN, Justini Omas menjelaskan penjualan Hotel Pullman di kawasan Vimala Hills tersebut berkontribusi signifikan pada penjualan dan pendapatan usaha perseroan. Sejak 2017, APLN fokus untuk merealisasikan keuntungan atas aset dengan nilai tambah yang tinggi.

"Strategi ini mampu menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan fundamental binsis perusahaan, terutama dalam mendorong ekspansi ke berbagai proyek properti baru," katanya lewat keterangan resmi, dikutip Senin (31/3/2025).

Selain pelepasan aset, kata dia, APLN juga mencatat kenaikan pada pendapatan berulang (recurring income) menjadi Rp1,53 triliun. Angka itu tumbuh 4 persen dibandingkan 2023 yang sebesar Rp1,47 triliun.

Pendapatan tersebut masuk dalam segmen bisnis hotel, penyewaan pusat perbelanjaan, dan lain-lain. Saat ini, APLN memiliki dan mengoperasikan sejumlah hotel seperti Pullman Grand Central Bandung dan Indigo Seminyak Beli serta pusat perbelanjaan seperti Central Park, Neo Soho, Senayan City, Kuningan City, Baywall Mall, Emporium Pluit Mall, Festival CityLink, Deli Park Medan, dan Plaza Balikpapan.

Sepanjang 2024, perseroan mencatatkan penjualan rumah tinggal Rp1,28 triliun, naik dari 2023 yang sebesar Rp1,18 triliun. Adapun penjualan apartemen meningkat lebih dari 30 persen menjadi Rp631 miliar sementara penjualan produk komersial seperti ruko, rukan, dan kantor juga meningkat.

Laba kotor perseroan naik 24 persen menjadi Rp2,44 triliun. Sementara laba bersih APLN turun menjadi Rp770 miliar. Justini mengungkapkan, penurunan kinerja bottom line tersebut disebabkan pada 2023, APLN mendapatkan keuntungan nontunai dari hasil tender offer atas obligasi dolar AS yang pada tahun lalu sudah dilunasi seluruhnya.

"Dengan telah dilunasinya obligasi dolar AS ini, maka APLN tidak lagi memiliki utang dalam mata uang asing sehingga terlepas dari risiko fluktuasi atau kenaikan mata uang dolar AS," ujarnya.

(Rahmat Fiansyah)

Topik Menarik