BPDPKS Siapkan 5 Strategi untuk Dukung Keberlanjutan Kelapa Sawit

BPDPKS Siapkan 5 Strategi untuk Dukung Keberlanjutan Kelapa Sawit

Ekonomi | inews | Selasa, 2 Juli 2024 - 18:53
share

JAKARTA, iNews.id - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), sebagai lembaga penunjang ekosistem kelapa sawit nasional memberi perhatian besar terhadap keberlanjutan kelapa sawit Indonesia. Salah satu dukungan melalui proses peningkatan produktivitas hingga dukungan penyerapan minyak sawit melalui hilirisasi.

“Kami berkomitmen memberikan pendanaan kegiatan yang mendukung terwujudnya Kelapa Sawit Indonesia yang berkelanjutan, termasuk dalam peningkatan produktivitas, maupun dalam dukungan penyerapan minyak sawit melalui hilirisasi,” ujar Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS, Kabul Wijayanto dalam dialog bertajuk Menakar Keseimbangan Produksi CPO untuk Kebutuhan Domestik & Ekspor: Urgensi dan Tantangannya, Selasa (2/7/2024).

Kabul menambahkan, terdapat lima program pokok untuk mendukung keberlanjutan sawit. Pertama, Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) melalui penanaman kembali (replanting) dengan bibit yang baik, dan meningkatkan produktivitas kebun sawit rakyat.

“Apabila kebun sawit rakyat tidak dilakukan peremajaan, maka mulai tahun 2025 akan terjadi penurunan produksi hingga tahun 2045 diproyeksikan produksi CPO sebesar 44,34 juta MT dengan produktivitas sebesar 3,1 MT/Ha/Tahun,” tuturnya.

Kedua, sarana dan prasarana untuk perkebunan sawit akan ditingkatkan lagi guna menurunkan tingginya ongkos produksi. Lalu membangun dashboard komoditas untuk data sawit yang satu dan sama.

Ketiga, Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) berupa pelatihan kelembagaan pekebun baik manajerial maupun teknis agar pekebun dapat menerapkan Good Agricultural Practice (GAP). 

Lebih lanjut, Kabul mengatakan GAP merupakan sistem sertifikasi proses produksi pertanian, menekankan adopsi teknologi maju dan ramah lingkungan, sistem produksi berkelanjutan, keanekaragaman hayati terjaga, produk panen aman konsumsi, kesejahteraan pekerja, dan usaha tani yang menguntungkan.

Keempat, Penelitian dan Pengembangan. Ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, meningkatkan aspek sustainability, mendorong penciptaan produk/pasar baru dan meningkatkan kesejahteraan petani.

“Kelima, Insentif Biodiesel dan Hilirisasi berupa dukungan dalam penyerapan CPO baik untuk biodiesel (program mandatory biodiesel) maupun untuk pangan serta mendukung penciptaan pasar hilirisasi sawit,” ucapnya.

Topik Menarik