Pemudik Catat, Jateng Diprediksi Hujan Lebat pada 23-27 Maret
SEMARANG, iNEWSDEMAK.ID – Para pemudik Lebaran yang hendak masuk atau melintas di wilayah Jawa Tengah diminta untuk lebih waspada. Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi diperkirakan masih berpotensi terjadi di beberapa daerah pada 23-27 Maret 2025.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan bahwa meskipun kondisi cuaca di Jawa Tengah mulai melandai dibandingkan beberapa pekan sebelumnya, masih ada kemungkinan hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem terjadi dalam durasi singkat.
"Itulah yang terus kami monitor, dan potensi tersebut akan kami sampaikan kurang lebih 2-3 hari sebelumnya," kata Dwikorita dalam audiensi dengan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, di Semarang pada Minggu, 23 Maret 2025.
Dwikorita menjelaskan bahwa hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di beberapa wilayah Jawa Tengah, terutama di daerah pegunungan bagian tengah, pada periode dasarian III Maret hingga dasarian I April 2025. Selain itu, sebagian wilayah Pantura juga diprediksi mengalami banjir rob pada 29 Maret 2025.
"Kami mengimbau masyarakat untuk terus memonitor perkembangan informasi cuaca melalui aplikasi Info BMKG. Aplikasi ini menyediakan informasi cuaca di jalur mudik serta di setiap desa," jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menekankan bahwa prakiraan BMKG menunjukkan hujan sedang hingga lebat akan bertepatan dengan puncak arus mudik pada 26-28 Maret 2025. Untuk itu, langkah-langkah antisipasi telah disiapkan, termasuk kesiagaan personel gabungan yang bertugas di lapangan dan di pos pemantauan arus mudik.
"Jawa Tengah merupakan tujuan dan jalur lintasan utama pemudik, sehingga kami akan memberikan peringatan di titik-titik tertentu yang rawan," ujarnya.
Meskipun diprediksi terjadi hujan lebat, Luthfi menegaskan bahwa operasi modifikasi cuaca masih belum diperlukan. Namun, jika kondisi cuaca memburuk hingga mengganggu aktivitas masyarakat saat Lebaran, maka langkah tersebut akan dipertimbangkan.
"Saat ini belum diperlukan. Kan sudah mulai melandai, kecuali kalau hujan terus-menerus dan mengganggu perayaan Lebaran, baru akan kita lakukan. Insyaallah tidak ada," kata Luthfi.
Selain memberikan informasi cuaca secara berkala, pemerintah juga melakukan antisipasi dampak curah hujan tinggi. Tim gabungan dari tingkat provinsi hingga desa telah disiagakan untuk menghadapi kondisi darurat selama arus mudik dan balik Lebaran 2025.
"Kami sudah membentuk desa tanggap bencana. Di setiap desa sudah ada Taruna Siaga Bencana (Tagana), bahkan disabilitas pun sudah kami siapkan. Model ini bahkan telah menjadi role model bagi provinsi lain," tutur Luthfi.
Dengan adanya prediksi cuaca ini, pemudik diimbau untuk mempersiapkan perjalanan dengan matang dan selalu memperbarui informasi terkini guna menghindari risiko akibat cuaca ekstrem selama perjalanan mudik Lebaran 2025.