Start di Awal Ramadhan, 49 Siswa SMK IDN Bogor Jalani Enam Bulan Belajar ala Backpacker ke 11 Negara
BOGOR, iNewsBogor.id - Pondok pesantren SMK Islamic Development BOGOR, Network (IDN) Boarding School asal Kabupaten Bogor, Jawa Barat menerapkan model pembelajaran para siswa yang unik sambil backpacker keliling dunia ke 11 negara.
Backpacker merupakan julukan bagi para pelancong atau wisatawan yang membawa tas ransel besar atau backpack. Dalam perjalanan ini para Backpacker hanya mengantongi anggaran terbatas dan mengejar pengalaman dan petualangan.
Ketua IDN Backpacker 11 Negara 2025, Ustad Muhammad Reza Pahlevi, menjelaskan, Program IDN Backpaker merupakan progam unggulan sekolah yang sudah berjalan sejak 2023 dengan tujuan 10 sampai 20 negara. Dalam program ini siswa mengikuti pembelajaran selama satu semester atau enam bulan. Tahun 2025 kegiatan ini diikuti 56 orang yang terdiri dari 49 siswa dan 7 guru pendamping.
"Kali ini kami akan melewati 11 negara dalam waktu enam bulan lamanya, di mulai dari Januari diakhiri bulan Juni. Atau dalam kalender akademik satu semester SMK," kata Pahlevi saat diwawancarai.
Para siswa IDN Boarding School Bogor tengah belajar Hafalan Qur'an di tengah dinginnya cuaca bersalju di negeri orang. (Foto : Istimewa)
Rute perjalanan sendiri melalui India Pakistan yang ditempu melalui jalur darat dengan mengunakan transportasi umum seperti bus, kereta. Negara tujuan utama juga yakni Arab Saudi di mana siswa melaksanakan ibadah umroh, dan belajar kepada syeh dari masjidil haram. Di bulan Ramadhan ini siswa tiba di negara Mesir, di mana siswa langsung belajar di Universitas Al-Azhar.
"Setelah dari timur tengah ini, nanti kami akan melanjutkan ke eropa dan kembali ke asia, seperti turki, uzbekistan, kirgistan, khazastan, China, laos, thailan dan malaysia," ungkap Pahlevi.
Dari progam ini bertujuan mengasah llmu dan menambah pengalaman di dunia Internasional. Juga mampu meningkatkan mental para siswa dan guru, dalam menghadapi kehidupan di dunia luar, dan bisa mengeksplorasi melihat perkembangan pendidikan di negara tersebut dan melihat langsung keunikan keunikan serta Kebudayaan lokal di negara tersebut. Selaim itu, dan juga menambah wawasan mereka yang mendalami jurusan IT, jurusan programer, desainer.
"Siswa dan guru ini berpindah dari satu negara ke negara lain namun tetap ruang lingkup belajar, sehingga belajar mengajar dilakukan di penginapan maupun di tempat lain di negara tersebut. Di India kita tetap belajar, di Saudi kita tetap belajar, seterusnya, namun tetap juga melihat pendidikan di negara tersebut, kita datang ke sekolah-sekolah explore bagaimana pendidikan di India, kampusnya juga," paparnya.
Lanjut Pahlevi, karena berangkat dari latar belakang pondok pesantren boarding School, para siswa juga tetap belajar kurikulum seperti Diniyah atau agama, kholaqoh Alquran, serta menyetor hafalan tahfidz Alqurannya.
Momen saat para siswa IDN Boarding School Bogor menunggu waktu berbuka puasa bersama di salah satu negara tujuan backpacker. (Foto : Istimewa)
Perjalanan Backpacker ini dipersiapkan secara matang dari jauh-jauh hari. Seperti tiket pesawat, penginapan, transportasi yang dalam persiapan ini dibantu oleh para mahasiswa asal Indonesia di negara-negara yang akan didatangi.
"Insya Allah di bulan Ramadhan ini kami akan mengeksplor lebih jauh bagaimana keunikan lokal tepatnya di negara mesir di kota Kairo," imbuhnya.
Selain itu, siswa juga mengasah kemampuan akademik sehingga fasih mengunakan bahasa Inggris serta memiliki fisik yang kuat. Siswa juga telah menyiapkan proyek IT yang sudah terseleksi. Selama mengikuti program backpacker ini, siswa diwajibkan untuk menulis satu buku dan minimal vlog yang akan diupload ke akun Instagram.
"Karena ini kegiatan di laur negeri ya, karena harus mumpuni. Ketiga itu terseleksi mumpuni dan mencapai batas kriteria yang menjadi perseiapan siswa siswa yang ikut progam IDN Backpacker ini. Di turki nanti siswa juga akan ujian pengambilan sertifikat IT," pungkas Pahlevi.
Sekolah IDN Boarding School sendiri memiliki jargon 'Jago IT, Pintar Ngaji', kemahiran siswa santri SMK IDN sendiri sudah santer di tanah air. Selain menjadi santri penghafal Alquran, siswa SMK dan siswa SMP di sana sudah mahir mengoperasikan perangkat dan sistem jaringan komputer. Bahkan, saking mahirnya mereka mengajar kepada guru-guru IT dari sekolah lain yang datang ke sekolah ini.
Para siswa IDN Boarding School Bogor tengah mengikuti kegiatan belajar mengajar di ruang terbuka salah satu negara di dunia. (Foto : Istimewa)
Sosok Fefe Slinkert Pacar Nathan Tjoe-A-On, Latar Belakang Pendidikannya Bukan Kaleng-Kaleng
Mereka juga digolongkan sebagai pratiksi cilik yang kemampuannya sama dengan sarjarna IT. Deretan prestasi pernah ditorehkan siswa di sekolah ini. Seperti memperoleh sertifikat Cisco Certified Network Associate (CCNA). Yang umumnya, dikantongi pekerja bernotaben Sarjana dan Magister dan siswa disini pernah menjadi IT termuda diajang Asian Games.
Atau peraih MTCINE (MikroTIk Certified Internetworking Engineer) adalah level tertinggi dari Kelas MikroTIk. Kelas ini terutama dibutuhkan oleh praktisi/ professional di bidang ISP (atau NAP). Dan saat ini menjadi pemilik sertifikat Mikrotik MTCINE Termuda di Dunia ada di sekolah ini.
Para siswa IDN Boarding School Bogor tengah menikmati perjalanan menggunakan transportasi umum di negara tujuan backpacker. (Foto : Istimewa)
Di usia remaja belia mereka juga mampu membuat robot lengkap dengan arduino dan Internet of Things atau IOT. Robot ini berfungai sebagai pengendalian smart home. Di mana Internet of Things (iot) merupakan salah satu bagian dari roadmap pemerintah oleh kementrian perindustrian dalam menuju kesiapan era industri 4.0. Pada medio 2018 siswanya, direkrut menjasi tenaga IT termuda di perhelatan Asian Games 2018.