7 Bos Agensi K-Pop yang Terkena Skandal, dari Big 4 hingga Kakao

7 Bos Agensi K-Pop yang Terkena Skandal, dari Big 4 hingga Kakao

Berita Utama | sindonews | Sabtu, 10 Agustus 2024 - 08:59
share

Sedikitnya ada tujuh bos agensi K-popyang pernah terkena skandal atau terjerat kontroversi, dan yang terbaru adalah Bang Si-hyuk, sang pendiri HYBE.

Industri K-pop memang tidak hanya dipenuhi dengan gemerlap panggung dan kesuksesan global, tetapi juga dibayangi oleh berbagai skandal dan kontroversi. Mulai dari Lee Soo-man pendiri SM Entertainment hingga Yang Hyun-suk dari YG Entertainment, para CEO dan pendiri agensi K-pop sering kali menjadi sorotan media dan publik karena beberapa kasus.

Baca Juga:Profil Member FIFTY FIFTY Baru, 2 Orang Nyaris Jadi Member ILLIT

Bos Agensi K-Pop yang Pernah Terkena Skandal atau Kontroversi

1. Lee Soo-man (SM Entertainment)

 

Foto: SM Entertainment

Pendiri SM Entertainment Lee Soo-man pernah dilaporkan menggelapkan lebih dari USD570 juta (Rp9,089 triliun) selama 23 tahun terakhir. Laporan dari Dispatch mengungkapkan bahwa Lee Soo-man menggunakan berbagai skema penggelapan dan kontrak manipulatif untuk meraup keuntungan pribadi dari SM Entertainment.

Pada 1999, menjelang IPO SM Entertainment di KOSDAQ, Lee Soo-man diduga mengalihkan sekitar 900 juta won (Rp14,3 triliun) dari dana perusahaan untuk membeli saham baru, secara efektif memanipulasi nilai kapital perusahaan untuk memenuhi persyaratan publikasi.

Lee Soo-man juga pernah menjadi buronan Interpol oleh pengadilan pada Januari 2003. Pada tahun yang sama pada Mei, ia diadili dan dinyatakan bersalah atas tuduhan penggelapan, menerima hukuman penjara selama dua tahun.

Meski begitu, ia tidak ditahan melainkan hanya menjalani masa percobaan selama tiga tahun.

Selama proses pengadilan, terungkap bahwa Lee Soo-man tidak hanya mengalihkan dana perusahaan tetapi juga melakukan penjualan saham secara strategis untuk keuntungan pribadi.

Dispatch juga menyoroti bahwa meskipun SM Entertainment menghadapi fluktuasi dalam penjualan dan keuntungan, Lee Soo-man terus mengumpulkan pendapatan besar dari produksi dan distribusi musik.

Kasus ini menciptakan gelombang permintaan agar SM Entertainment beralih ke manajemen yang lebih transparan, bebas dari pengaruh dan keserakahan Lee Soo-man serta eksekutif yang diketahui membiarkan manipulasi ini terjadi.

Lee Soo-man meninggalkan SM Entertainment pada Februari 2023 setelah konflik dengan eksekutif lainnya, termasuk keponakannya.

2. Yang Hyun-suk (YG Entertainment)

 

Foto: Yonhap

Mantan CEO YG Entertainment Yang Hyun-suk dinyatakan bersalah karena memaksa seorang informan untuk mencabut kesaksian melawan rapper B.I dari iKON terkait kasus narkoba. Putusan ini datang dari pengadilan banding pada 8 November 2023 atas kasus yang terjadi pada 2020.

Pengadilan Tinggi Seoul memutuskan bahwa Yang Hyun-suk telah menyalahgunakan kekuasaannya untuk memaksa informan bertemu dengannya. Sebelumnya, pada 2022, Yang dinyatakan tidak bersalah oleh pengadilan lokal atas tuduhan mengancam informan.

Pengadilan Tinggi Seoul menjatuhkan hukuman penjara selama enam bulan kepada Yang Hyun-suk, tapi hukuman tersebut ditangguhkan selama satu tahun.

Yang Hyun-suk pertama kali didakwa pada 2019 dengan tuduhan mengancam Han Seo-hee, mantan trainee K-pop yang menjadi saksi dalam kasus dugaan penggunaan narkoba B.I. Seo-hee melaporkan Hyun-suk ke polisi pada Juni 2019 setelah pria itu mengancam akan "menghancurkannya" jika dia tidak mencabut kesaksiannya terhadap B.I.

Yang Hyun-suk sempat mundur sebagai petinggi YG Entertainment setelah munculnya kasus Burning Sun yang melibatkan Seungri BIGBANG, penyanyi asuhannya. Namun pada 2023 ia telah kembali ke YG Entertainment.

3. Park Jin-young (JYP Entertainment)

 

Foto:Xsportnews

Pendiri JYP Entertainment Park Jin-young pernah erlibat dalam kontroversi besar setelah Dispatch mengungkap tuduhan serius mengenai keterlibatannya dengan sebuah kultus.

Pada awal 2024, Dispatch melaporkan bahwa Park diduga memiliki hubungan dengan kelompok keagamaan yang kontroversial yang dikenal dengan nama Jinsil Cult. Kelompok ini telah lama dituduh menjalankan aktivitas yang mencurigakan, termasuk penipuan dan eksploitasikan anggotanya.

Jin-young dikaitkan dengan kelompok tersebut melalui kegiatan sosial dan donasi pribadi yang dianggap mendukung agenda kelompok. Namun ia membantah dengan menjelaskan bahwa donasinya adalah untuk kegiatan amal yang sah.

4. Bang Si-hyuk (HYBE)

 

Foto: News1

Pada 8 Agustus lalu, pendiri sekaligus chairman HYBE Bang Si-hyuk menjadi pusat perhatian setelah foto-fotonya bersama dua streamer AfreecaTV di Beverly Hills, Los Angeles, tersebar luas. Foto itu berasal dari kanal YouTubeI am WalKing yang secara tak sengaja merekam ketiga tengah berjalan di kawasan elite Amerika itu.

Salah satu perempuan diidentifikasi sebagai Juice Seyeon (In Se-yeon), seorang influencer muda yang juga terkenal lewat penampilannya dalam program Netflix The Influencer. Ia dikenal dengan konten yang cukup berani, sehingga kehadirannya bersama Bang Si-hyuk segera memicu spekulasi.

HYBE dilaporkan segera meminta penghapusan artikel terkait dari berbagai platform atas tuduhan pelanggaran privasi, tapi sorotan terhadap insiden ini terus berkembang, menambah kontroversi yang sudah ada di sekitar Bang Si-hyuk.

Sebelumnya,terungkap bahwa Bang Si-hyuk membeli mansion mewah di Los Angeles senilai 35 miliar won (Rp558 triliun) melalui anak perusahaan HYBE bernama BEL AIR STRADELLA, LLC. Perusahaan ini sepenuhnya dimiliki oleh Bang Si-hyuk dan didaftarkan pada Desember 2023, diduga khusus untuk mengamankan properti tersebut.

Skandal ini semakin diperparah ketika Komisi Perdagangan Adil Korea (KFTC) meluncurkan penyelidikan terhadap HYBE Labels setelah ditemukan adanya kesalahan dalam laporan kondisi perusahaan untuk 2024, yang diduga sengaja menghilangkan informasi penting mengenai aset-aset milik Bang Si-hyuk.

Koreksi yang kemudian diterbitkan oleh HYBE mengungkapkan bahwa mansion tersebut dibeli dengan uang perusahaan, bukan sebagai aset pribadi, yang memicu spekulasi dan kritik dari para pemegang saham serta publik.

Skandal ini menambah tekanan pada HYBE, yang baru saja ditetapkan sebagai konglomerat besar, untuk menjaga transparansi dan etika dalam operasi bisnis mereka.

5. Lee Hae-jin (Starship Entertainment)

 

Foto:Starship Entertainment

CEO Starship Entertainment Lee Hae-jin, agensi yang menaungi IVE, MONSTA X, dan Cosmic Girls (WJSN), terlibat dalam kontroversi besar terkait manipulasi voting dalam program survival populer Produce 101.

Kontroversi ini mencuat setelah terungkap bahwa hasil voting program tersebut dimanipulasi untuk menguntungkan trainee tertentu, termasuk yang berasal dari Starship Entertainment.

Skandal ini memicu kemarahan publik dan menyebabkan penurunan kepercayaan terhadap integritas program survival dan industri hiburan Korea secara keseluruhan. Lee Hae-jin dan beberapa eksekutif dari agensi lain terlibat dalam penyelidikan oleh pihak berwenang.

6. Kim Kwang-soo (MBK Entertainment)

 

Foto: via Soompi Kim Kwang-soo, CEO MBK Entertainment, menghadapi kritikan tajam setelah kontroversi yang melibatkan girl group T-ara pada 2012. Skandal tersebut berpusat pada dugaan perisakan antar-anggota grup, yang menyebabkan keretakan di dalam grup dan berujung pada keluarnya beberapa anggota.

Selain itu, Kim juga dikritik karena kontrak yang dianggap memberatkan artis-artisnya, dengan mereka terikat kontrak jangka panjang dengan pembagian keuntungan yang tidak adil.

Baca Juga:Berapa Lama SIM Suga BTS Dicabut? Ini Aturannya di Korea

7. Kim Beom-soo (Kakao Corp.)

 

Foto: Kakao Corp.

Kim Beom-soo bukanlah bos agensi K-pop, tapi pendiri Kakao Corp., perusahaan konglomerasi teknologi di Korea, ini diduga terlibat dalam kasuspembelian saham SM Entertainment.

Karena kasus ini, Kim Beom-sooditangkap pada 23 Juli lalu atas tuduhan memanipulasi harga saham SM Entertainment dalam persaingan akuisisi dengan HYBE. Pengadilan Seoul mengeluarkan surat penangkapan karena risiko pelarian dan penghilangan bukti.

Dugaan manipulasi harga saham ini terkait dengan pembelian saham SM Entertainment oleh Kakao, yang menyebabkan harga melonjak dan membuat HYBE mundur dari perebutan saham. Kim Beom-soo telah membantah tuduhan ini.

Hingga kini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan. Adapun kini Kakao menguasai 39,87 saham SM Entertainment. Meski begitu, beredar rumor bahwa Kakao akan menjual saham agensi K-pop tersebut.

MG/Audina Athiyyah

Topik Menarik