Pendakian Gunung Slamet Kembali Dibuka 8 Agustus, Batas Aman 3 Kilometer dari Puncak

Pendakian Gunung Slamet Kembali Dibuka 8 Agustus, Batas Aman 3 Kilometer dari Puncak

Berita Utama | purwokerto.inews.id | Rabu, 7 Agustus 2024 - 21:25
share

PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id - Mulai besok, Kamis 8 Agustus 2024, jalur pendakian Gunung Slamet kembali dibuka untuk umum dengan batas aman pendakian sejauh 3 kilometer dari kawah. Pembukaan jalur pendakian tersebut berdasarkan kesepakatan Forum Lingkar Gunung Slamet dan melihat aktivitas Gunung Slamet yang cenderung aman walaupun statusnya masih berada pada waspada level II.

"Status masih di level II waspada. Tapi pendakian tersebut sesuai batas aman pendakian sejauh 3 kilometer dari kawah semua jalur," kata Pengelola basecamp pendakian Gunung Slamet via Bambangan, Saiful Amri kepada wartawan, Rabu (7/8/2024).

Amri menjelaskan jika ada perbedaan waktu pembukaan untuk jalur pendakian antar basecamp di sekitar Gunung Slamet, di mana jalur pendakian di bawah naungan perum perhutani dibuka tanggal 8 Agustus. Berbeda dengan jalur pendakian melalui pos Bambangan, Purbalingga, pendaki secara resmi baru mulai dibuka pada tanggal 10 Agustus lusa.

"Jalur yang masih di bawah naungan perum perhutani itu tanggal 8. Tapi untuk Bambangan dan Permadi itu 8-9 ujicoba jalur, terus resmi dibuka tanggal 10. Tanggal 8 itu yang masuk wilayah Pekalongan Barat seperti jalur Guci. Namun karena pamflet dikeluarkan oleh Forum Lingkar Gunung Slamet jadi publikasinya serentak di tanggal 8," ujarnya.

Meski terdapat perbedaan waktu pembukaan jalur pendakian, namun pihaknya tidak akan melarang pendaki jika akan naik pada tanggal 8 Agustus. Namun akan bersama dengan tim Pos Bambangan.

"Sebenarnya waktu ujicoba jalur itu pendaki yang mau naik juga sudah bisa. Namun itu bareng dengan tim kami dari basecamp," ucapnya.

Walaupun pengumuman dibukanya jalur pendakian Gunung Slamet telah tersebar sejak beberapa hari lalu, namun hingga kini, belum ada pendaki yang menghubungi basecamp Bambangan. Ia beranggapan jika banyak pendaki yang masih mengurungkan niatnya, karena batas pendakian ke puncak dibatasi hingga radius 3 kilometer, dan mereka memilih menunggu hingga jalur ke puncak diperbolehkan.

"Sejauh ini belum ada yang mendaftar. Kemungkinan karena yang dibuka kali ini di radius 3 kilometer. Sebagian pendaki ada yang ingin naik sampai puncak, jadi ditunda sampai boleh sampai puncak," ujarnya.

Untuk mengantisipasi para pendaki yang nekad naik hingga ke puncak, pihaknya akan mengeluarkan surat pernyataan bermaterai. Di mana isinya adalah agar para pendaki hanya dapat naik hingga pos 7, sesuai kesepakatan batas aman radius 3 kilometer dari puncak Gunung Slamet.

"Kalau ada pendaki yang tetap nekat ke puncak itu di luar tanggung jawab kami. Karena ketika pendaki melakukan registrasi kami berlakukan surat pernyataan bermaterai. Ketika pendaki naik, menyepakati bahwa perjalanan pendakian hanya sampai batas aman," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga akan mengantisipasi membludaknya para pendaki Gunung Slamet saat akhir pekan. Timnya akan memantau para pendaki dengan menginap di pos 7 jalur pendakian via Bambangan, Purbalingga.

"Kami dari tim pengelola sudah memasang rambu batas aman pendakian 3 kilometer dari kawah dan kita perketat saat breafing karena masih di level waspada. Lalu kami akan menaruh tim pada saat weekend di pos 7," ujarnya.

Ia juga mengimbau kepada para pendaki yang akan naik ke Gunung Slamet agar mempersiapkan persyaratan wajib sebelum mendaki, seperti identitas, surat sehat dan mengisi pernyataan. Selain itu, pihaknya juga meminta agar para pendaki mempersiapkan bekal pendakian yang memadai disaat musim kemarau.

"Terakhir untuk imbauan karena pendakian kali ini musim kemarau, jadi agar mempersiapkan air dari bawah. Terus pendaki dilarang membuat api unggun takut terjadi kebakaran hutan," ujarnya.

Topik Menarik