Lecehkan Kristen, Hidup Penyelenggara Upacara Pembukaan Olimpiade Paris Kini Tak Tenang

Lecehkan Kristen, Hidup Penyelenggara Upacara Pembukaan Olimpiade Paris Kini Tak Tenang

Berita Utama | inews | Senin, 5 Agustus 2024 - 05:40
share

PARIS, iNews.id - Jaksa di Prancis membuka penyelidikan atas ancaman pembunuhan yang ditujukan kepada para penyelenggara upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024. Investigasi itu menyusul kontroversi upacara tersebut yang menuai kecaman dari banyak kalangan.

Pada Sabtu (3/8/2024), Direktur Artistik Olimpiade Thomas Jolly, Direktur Upacara Thierry Reboul, dan satu orang dari agensi acara Ubi Bene, Alexandre Billard, mengajukan pengaduan atas ancaman pembunuhan itu. Bulan lalu, DJ Prancis Barbara Butch, yang tampil dalam adegan LGBT pada upacara pembukaan Olimpiade, juga membuat pengaduan setelah menerima pelecehan secara daring.

Adegan itu memicu kontroversi karena beberapa petinggi agama Kristen dan politisi konservatif di Prancis dan luar negeri melihat adanya referensi yang menyinggung tentang lukisan Perjamuan Terakhir. Sesuai namanya, lukisan karya Leonardo da Vinci itu menggambarkan adegan perjamuan terakhir Yesus Kristus dengan 12 muridnyaatau dalam keyakinan kekristenan disebut 12 rasul.

Menerima protes keras itu, Jolly kemudian berkelit bahwa dia tidak terinspirasi oleh lukisan da Vinci itu. Sebaliknya, dia mengatakan bahwa adegan itu, yang diberi judul Festivity, terinspirasi oleh mitologi Yunani dan dimaksudkan sebagai perayaan keberagaman, seraya menambahkan bahwa tujuannya bukanlah untuk menjadi subversif, atau mengejek, atau membuat gaduh.

Jaksa Prancis membuka penyelidikan setelah Jolly, yang secara terbuka mengaku gay, mengeluhkan ancaman pembunuhan dan perundungan di dunia maya. Jaksa juga menyelidiki penghinaan yang ditujukan kepada ratu tari di upacara pembukaan Olimpiade Paris, Nicky Doll, yang juga tampil dalam adegan kontroversial tersebut.

Kepada radio France Inter, DJ Barbara Butch mengatakan pada Minggu (4/7/2024) bahwa dia telah menerima pesan yang mengancamnya akan dibakar di neraka dalam setiap bahasa dan pesan-pesan dengan swastika (simbol Nazi).

Sebelumnya, Takhta Suci Vatikan menyatakan kekecewaannya atas sejumlah adegan dari upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024. Otoritas tertinggi Gereja Katolik itu menilai adegan-adegan itu menyinggung banyak kaum Nasrani dan perwakilan agama lain.

Takhta Suci bersedih dengan beberapa adegan pada upacara pembukaan Olimpiade di Paris dan hanya dapat bergabung dengan suara-suara yang telah didengar dalam beberapa hari terakhir untuk menyatakan penyesalan atas penghinaan yang dilakukan terhadap banyak kaum Kristen dan penganut agama lain, ungkap Vatikan dalam pernyataannya pada Sabtu (3/8/2024).

Pada acara bergengsi di mana seluruh dunia bersatu di sekitar nilai-nilai bersama, seharusnya tidak ada petunjuk yang mengejek keyakinan agama banyak orang, bunyi pernyataan itu lagi.

Menurut Gereja Katolik itu, kebebasan berekspresi memang menjadi hak setiap orang. Akan tetapi, ada batasan penggunaan hak itu dalam hal menghormati keyakinan orang lain.

Topik Menarik