Bikin Ulah Lagi, Menteri Radikal Israel Tak Setuju Perang di Gaza Berakhir

Bikin Ulah Lagi, Menteri Radikal Israel Tak Setuju Perang di Gaza Berakhir

Berita Utama | inews | Jum'at, 9 Agustus 2024 - 22:59
share

TEPI BARAT, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Israel Bezalel Smotrich kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Politikus berhaluan kanan jauh itu menegaskan tidak setuju dengan upaya gencatan senjata terbaru untuk menghentikan perang di Jalur Gaza.

Dalam posting-an di media sosial X, Smotrich bahkan menuduh negara-negara perantara perundingan, yakni Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat, sengaja ingin menjebak Israel.

Belum saatnya untuk jebakan berbahaya di mana perantara mendiktekan rumus kepada kita dan memaksakan perjanjian penyerahan diri yang akan menguras darah yang kita tumpahkan dalam perang paling adil yang sedang kita jalani, kata Smotrich, seperti dilaporkan kembali Al Jazeera, Jumat (9/8/2024).

Dia melanjutkan, jika perundingan gencatan dengan Hamas tercapai, sama saja menunjukkan Israel sebagai negara lemah. Kondisi itu akan membuat kelompok Hizbullah semakin percaya diri untuk berperang.

"Akan mengecilkan citra (Israel) di Timur Tengah (dan) akan menampilkannya sebagai negara yang lemah," ujarnya.

Dia lalu mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk tidak mundur satu inci pun dari garis merah dalam negosiasi dengan Hamas.

Smotrich sebelumnya juga mengungkapkan pernyataan kontroversi yang memicu kecaman dunia internasioal termasuk sekutu Barat. Dia menilai membuat 2 juta warga Gaza kelaparan masih dibenarkan demi membebaskan sandera Israel di Gaza.

"Tidak seorang pun di dunia akan membiarkan kita membuat 2 juta orang (Gaza) kelaparan, meskipun itu mungkin dibenarkan dan bermoral demi membebaskan para sandera," ujarnya, dalam sebuah konferensi awal pekan ini.

Dia menambahkan, Israel mendatangkan bantuan kemanusiaan ke Gaza karena tak punya pilihan. Namun itu bisa saja tak dilanjutkan.

"Kita berada dalam situasi yang membutuhkan legitimasi internasional untuk melancarkan perang ini," ujarnya.

Topik Menarik