Ini Identitas Dua Jurnalis Terbunuh dalam Serangan Israel di Gaza, Tewas saat Mau Meliput Rumah Ismail Haniyeh

Ini Identitas Dua Jurnalis Terbunuh dalam Serangan Israel di Gaza, Tewas saat Mau Meliput Rumah Ismail Haniyeh

Berita Utama | okezone | Kamis, 1 Agustus 2024 - 03:45
share

GAZA - Jurnalis Ismail al-Ghoul dan juru kameranya Rami al-Refee tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza. Jurnalis Al Jazeera Arab itu diserang saat berada di di kamp pengungsi Shati, sebelah barat Kota Gaza untuk melaporkan dari dekat rumah Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas yang dibunuh pada Rabu dini hari di ibu kota Iran, Teheran, dalam serangan yang kelompok tersebut salahkan pada Israel.

Kedua wartawan tewas ketika mobil mereka terkena seranganpada hari Rabu, menurut informasi awal dikutip dari Aljazeera, Rabu (31/7/2024).

Anas al-Sharif dari Al Jazeera, melaporkan bahwa dirinya berada di rumah sakit tempat jenazah kedua rekannya dibawa.

Ismail menyampaikan penderitaan warga Palestina yang terlantar dan penderitaan mereka yang terluka serta pembantaian yang dilakukan oleh pendudukan (Israel) terhadap orang-orang tak berdosa di Gaza, katanya.

Perasaannya tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan apa yang terjadi.

Mohamed Moawad, redaktur pelaksana Al Jazeera berbahasa Arab, mengatakan jurnalis jaringan yang berbasis di Qatar itu dibunuh pada hari Rabu ketika mereka dengan berani meliput peristiwa di Gaza utara.

Ismail terkenal karena profesionalisme dan dedikasinya, sehingga menarik perhatian dunia terhadap penderitaan dan kekejaman yang terjadi di Gaza, terutama di Rumah Sakit al-Shifa dan lingkungan utara wilayah kantong yang terkepung.

Tanpa Ismail, dunia tidak akan melihat gambaran mengerikan dari pembantaian ini, tulis Moawad di X, menambahkan bahwa al-Ghoul tanpa henti meliput peristiwa tersebut dan menyampaikan realitas Gaza kepada dunia melalui Al Jazeera.

Suaranya kini telah dibungkam, dan tidak ada lagi kebutuhan untuk menyerukan kepada dunia bahwa Ismail telah memenuhi misinya kepada rakyatnya dan tanah airnya, kata Moawad. Aib bagi mereka yang telah mengecewakan warga sipil, jurnalis, dan kemanusiaan.

Belum ada komentar dari Israel, yang sebelumnya membantah menargetkan jurnalis dalam perang 10 bulan di Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 39.445 orang, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.

Menurut angka awal yang dikeluarkan oleh Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), setidaknya 111 jurnalis dan pekerja media termasuk di antara mereka yang tewas sejak dimulainya perang pada 7 Oktober. Kantor media pemerintah Gaza menyebutkan angka 165 jurnalis Palestina yang terbunuh sejak saat perang dimulai.

Topik Menarik