Desa di Baduy Dalam Harus Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup, Suasananya Bikin Tenang

Desa di Baduy Dalam Harus Dikunjungi Minimal Sekali Seumur Hidup, Suasananya Bikin Tenang

Travel | inews | Jum'at, 23 Agustus 2024 - 17:24
share

JAKARTA, iNews.id - Desa di Baduy Dalam dikenal memiliki pemandangan menakjubkan yang masih alami. Desa yang berlokasi di Lebak, Banten ini menjadi daya tarik karena kesederhanaannya.

Ada dua kelompok utama dalam masyarakat Baduy yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Baduy Dalam merupakan kelompok yang lebih konservatif dan lebih terikat pada aturan adat. Mereka hidup dengan sangat sederhana dan menjaga jarak dari pengaruh luar. Mereka juga dikenal menjaga adat dan tradisi dengan ketat.

Sementara, Baduy Luar merupakan kelompok yang lebih terbuka terhadap pengaruh luar dan mungkin memiliki gaya hidup yang lebih modern dibandingkan dengan Baduy Dalam, tetapi tetap mempertahankan beberapa aspek tradisional dari budaya mereka.

Baduy Dalam juga memiliki tiga desa yang dikenal oleh wisatawan. Desa tersebut yaitu Cikeusik, Cikertawarna, dan Cibeo. Penasaran, seperti apa keindahan alam yang ada di desa Baduy Dalam? Berikut ulasannya dirangkum pada Jumat (23/8/2024).

Desa di Baduy Dalam

1. Desa Cibeo

Desa Cibeo merupakan wilayah yang terbesar di Badui Dalam dan sering dianggap sebagai pusat dari kehidupan masyarakat Badui Dalam. Kepala adat tertinggi, yang disebut Puun, tinggal di sini. Desa Cibeo menyimpan keunikan dan keaslian budaya yang sangat kental. Di alun-alun desa, suasana terasa begitu tenang dan harmonis, dengan deretan rumah tradisional yang berdiri kokoh dengan struktur kayu dan atap daun rumbia. Pengunjung yang masuk ke Desa Cibeo tidak diperbolehkan untuk memotret. 

2. Desa Cikertawana

Kampung ini sangat penting dalam struktur adat Baduy Dalam, dengan tradisi yang sangat kental dan kehidupan yang jauh dari pengaruh luar. Kelompok masyarakat adat di desa ini dikenal karena kehidupan tradisional dan konservatif. Desa ini sangat menjaga adat istiadat dan menjauhi pengaruh modernitas. Masyarakat di Cikertawana dan desa-desa Baduy Dalam lainnya hidup dengan cara yang sangat sederhana. Mereka mengandalkan pertanian tradisional dan kerajinan tangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Baduy Dalam biasanya menghindari penggunaan barang-barang modern, seperti elektronik dan kendaraan bermotor. Mereka juga menghindari interaksi yang terlalu banyak dengan dunia luar untuk menjaga kemurnian budaya mereka.

3. Desa Cikeusik

Cikeusik merupakan salah satu desa yang terletak paling jauh di Badui Dalam. Kampung ini juga dikenal dengan aturan adat yang sangat ketat. Desa Cikeusik memiliki ciri khas yang sama dengan desa-desa lain di kelompok ini, yaitu komitmen terhadap kehidupan tradisional dan adat istiadat yang kuat. Masyarakat Desa Cikeusik hidup dengan cara yang sangat sederhana, berpegang pada adat istiadat yang telah diwariskan turun-temurun. Mereka menghindari teknologi modern dan lebih mengandalkan metode tradisional dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam bertani dan membuat kerajinan tangan.

Dalam tradisi Baduy Dalam, pakaian sehari-hari mereka biasanya berwarna hitam atau putih, dan rumah-rumah mereka dibangun dengan gaya yang sangat sederhana, terbuat dari bahan alami seperti kayu dan bambu. Jika Anda tertarik untuk mengunjungi Desa Cikeusik, penting untuk menghormati norma dan adat istiadat lokal. Komunitas Baduy Dalam sangat menjaga privasi dan kehormatan budaya mereka, sehingga penting untuk mematuhi aturan yang berlaku dan bertindak dengan penuh hormat. Biasanya, kunjungan memerlukan izin dari pihak berwenang dan panduan dari penduduk setempat.

Itulah Desa di Baduy Dalam yang masih memegang teguh adat istiadat dan budaya. Penduduk Baduy Dalam hidup dari pertanian, seperti menanam padi, serta berburu dan meramu dari hutan sekitarnya. Selamat berkunjung!

Topik Menarik