Kereta Api Sembrani: Sejarah, Rute, Kapasitas dan Harga Tiket
LOKOMOTIF antarkota kerap menjadi pilihan transportasi masyarakat. Salah satunya adalah Kereta Api Sembrani, yang melayani perjalanan Jakarta-Surabaya. KA Sembrani merupakan layanan kereta kelas eksekutif dan luxury yang berada di bawah naungan PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Jalur lintas KA Sembrani sekitar 725 kilometer, dimulai dari Stasiun Jakarta Gambir hingga Stasiun Surabaya Pasar Turi dan sebaliknya.
KA Sembrani hanya melayani perjalanan antarkota satu kali sehari, dengan waktu tempuh sekitar 10,5 jam.
Asal-usul Nama
Nama lokomotif ini diambil dari cerita rakyat yang mengisahkan seekor kuda bersayap yang gagah dan berani, bernama Sembrani. Menurut legenda, kuda Sembrani bisa terbang mengelilingi angkasa.
Namun, menurut hikayat rakyat Jawa, kuda Sembrani merupakan alat transportasi petinggi kerajaan tempo dulu.
Terinspirasi dari cerita tersebut, kereta ini diharapkan bisa menjadi simbol kelincahan, kecepatan, kekuatan, dan kebanggaan seperti kuda Sembrani.
Sejarah
KA Sembrani pertama kali diperkenalkan pada 1 Oktober 1995. Kereta ini merupakan inovasi dan pengembangan kereta pendahulunya, yaitu KA Moetiara Oetara yang beroperasi sepanjang tahun 1964-1965 dan 1974-1976.
Awal pengoperasiannya, KA Sembrani sempat dicap buruk oleh masyarakat, karena desain kursi penumpang yang tidak nyaman pada beberapa rangkaian.
Akhirnya satu rangkaian kereta dilakukan perbaikan di Balai Yasa Manggarai, dan mulai dioperasikan kembali tahun 2010. Penyegaran tampilan tersebut mengangkat tema Sembrani New Image.
Sejak 2016, KA Sembrani mulai beroperasi menggunakan rangkaian kereta eksekutif buatan PT INKA keluaran tahun yang sama.
Layanan dalam kereta pun mulai diperbaiki sejak 1 Desember 2019. Kelas Luxury yang sebelumnya dipakai kereta Taksaka juga ditambahkan dalam KA Sembrani.
Sayangnya, KA Sembrani sudah menghentikan layanannya di Stasiun Ngrombo per 20 Januari 2020.
Rute
Sepanjang perjalanan menuju Jakarta-Surabaya dan sebaliknya, KA Sembrani akan melewati tujuh stasiun, yaitu Stasiun Cirebon Stasiun Tegal Stasiun Pekalongan Stasiun Semarang Tawang Stasiun Cepu Stasiun Bojonegoro Stasiun Lamongan.
KA Sembrani hanya melayani penumpang satu kali sehari. Dari Stasiun Gambir, kereta akan berangkat pukul 19:15 WIB, dan dari Stasiun Pasar Turi pukul 17:50 WIB.
Kapasitas
Dalam sekali keberangkatan, KA Sembrani bisa membawa sekitar 1.600 penumpang, dengan kapasitas tempat duduk 300-400 per gerbong.
KA Sembrani memiliki total rangkaian sebanyak 12 kereta. Rangkaian tersebut terdiri dari satu lokomotif CC206, satu gerbong bagasi, 8 gerbong eksekutif campuran, satu gerbong makan, dan satu gerbong pembangkit.
Kereta Sembrani juga terkadang menambah satu rangkaian bagasi parsel ada rangkaiannya.
Harga Tiket
Harga tiket Sembrani menyesuaikan sub kelas dan juga jarak tempuh keretanya. Untuk kelas eksekutif penumpang akan mendapat fasilitas, seperti AC, TV, toilet, bagasi kabin, tempat duduk yang bisa diatur, sandaran tangan, pijakan kaki, dan colokan listrik.
Selain itu, penumpang juga masih mendapat fasilitas penunjang lain berupa colokan listrik, lampu baca, meja lipat, selimut dan bantal, juga layanan makan berbayar.
Harga tiket yang ditawarkan untuk kelas eksekutif untuk jarak tempuh Jakarta-Surabaya atau sebaliknya berkisar Rp375.000Rp485.000 per orang. Sementara, untuk jarak yang lebih pendek seperti Surabaya-Bojonegoro, tiket kereta dibanderol mulai dari Rp285.000-Rp365.000 per penumpang.
Pada kelas yang lebih mewah, yaitu luxury, penumpang akan mendapat fasilitas kursi yang dapat diputar dan dimiringkan 140 dan 180 derajat. Ada juga hiburan di setiap kursi, colokan power USB, mini bar yang menyediakan makanan dan minuman free flow, bantal, selimut, handuk wajah, dan lampu baca.
Untuk bisa menikmati kenyamanan kelas luxury, penumpang harus membayar tiket sebesar Rp750.000 per orang.
Insiden
Sama seperti transportasi lain, lokomotif juga pastinya pernah mengalami kecelakaan. Salah satunya ketika KA Sembrani tujuan Stasiun Pasar Turi yang bertabrakan dengan KA Kertajaya dengan tujuan yang sama.
Saat itu, KA Sembrani akan menyusul kereta Kertajaya yang masuk di jalur 1 Stasiun Gubug, setelah kereta Gumarang juga menyusul.
Kereta Kertajaya yang saat itu belum diizinkan untuk berjalan malah menuju ke jalur 2, tempat kereta Sembrani akan melintas dengan kecepatan tinggi.
Kecelakaan pun tak dapat dihindarkan, dan mengakibatkan 14 orang tewas.