3 Kuliner Legendaris Semarang yang Sayang Dilewatkan saat Mudik

3 Kuliner Legendaris Semarang yang Sayang Dilewatkan saat Mudik

Travel | okezone | Jum'at, 14 Maret 2025 - 02:36
share

Semarang merupakan ibukota dari provinsi Jawa Tengah. Memiliki kekayaan kuliner yang khas dan legendaris. Perpaduan budaya Jawa, Tionghoa, dan Belanda menjadikan kuliner Semarang yang sangat bervariatif.

Ketika mudik lebaran, Kota Semarang menjadi persinggahan sempurna untuk menikmati makanan khas yang sudah diwariskan secara turun temurun, dari generasi ke generasi. Berikut tiga rekomendasi kuliner legendari yang jangan sampai terlewatkan:

1. Lunpia

Kota Semarang sangat identik dengan lunpia, yang merupakan makanan hasil dari perpaduan budaya Jawa dan Tionghoa. Dengan isian utama rebung, telur, dan udang yang dibungkus dengan kulit tipis. Lunpia bisa dinikmati dalam dua versi, basah yang lembut atau goreng yang renyah.

Salah satunya adalah Lunpia Mbak Lien, yang terletak di Gang Grajen, Jalan Pemuda. Lunpia di sini terkenal dengan cita rasanya yang otentik, dengan rebung yang tidak berbau dan isian yang kaya rasa. Tempat ini buka dari pagi hingga malam, sehingga bisa menjadi pilihan kapan pun rasa lapar melanda.

Selain itu, Lunpia Gang Lombok, merupakan salah satu lunpia tertua di Semarang, yang terletak di Gang Lombok No.11, Purwodinatan. Tempat ini tetap mempertahankan resep turun-temurun yang membuatnya selalu ramai oleh pembeli. Keunikan dari Lunpia Gang Lombok adalah penggunaan bumbu khas yang membuat rasanya berbeda dari tempat lain. Namun toko ini hanya buka dari pagi hingga sore hari saja.

Lunpia Cik Meme juga bisa menjadi pilihan, selain dua tempat tersebut. Terletak di jalan Gadjad Mada No. 107, Miroto, Semarang. Tempat ini menawarkan lunpia dengan tambahan keju dan kepiting.

 


2. Soto Ayam

Berbeda dengan soto dari daerah lain, soto ayam khas Semarang memiliki kuah bening dengan rasa yang ringan namun kaya akan rempah.

Salah satu tempat yang terkenal dengan sotonya adalah Soto Ayam Pak Banjar di jalan Mlanten Trenggulun, Mlatibaru. Warung soto ini hanya buka hingga siang hari, sehingga banyak pelanggan yang datang sejak pagi untuk menikmati soto dengan irisan ayam suwir, telur, dan taburan koya yang semakin menambah cita rasa.

Apabila tidak sempat mencicipi di pagi hari, terdapat Soto Ayam Dargo Pak Wito yang terletak di Jalan Hasanuddin Raya. Dengan kuah kaldunya yang gurih dan isian ayam yang melimpah, soto ini selalu menjadi favorit warga lokal maupun pendatang. Awalnya tempat ini berlokasi di kawasan dargo, namun akhirnya pindah tempat ke kawasan hasanuddin. Soto Ayam ini sudah memiliki beberapa cabang yang tersebar di kota Semarang.

Jika ingin mencoba soto dengan sentuhan khas lainnya, Soto Bokoran bisa menjadi pilihan. Terletak di Jalan Plampitan No.55, soto ini terkenal dengan koya yang lebih banyak dan irisan ayam kampung yang memberikan rasa yang lebih nikmat.

 


3. Nasi Ayam

Nasi ayam khas Semarang ini bukan hanya nasi dan ayam saja. Sekilas, nasi ayam ini mirip dengan nasi liwet Solo, namun memiliki keunikan tersendiri. Nasi disajikan dengan kuah opor yang ringan, suwiran ayam, telur pindang, serta pelengkap seperti tahu, sambal goreng, dan sate jeroan.

Terdapat kuliner malam, Nasi Ayam Pojok Matahari Bu Sami di Simpang Lima yang mulai buka sejak tengah malam jingga pagi hari. Sangat cocok bagi mereka yang ingin menikmati makanan hangat setelah perjalanan panjang.

Sementara itu, Nasi Ayam Mbak Milih Semarang yang terletak di Jalan Majapahit No.131, menawarkan nasi ayam dengan porsi pas dan cita rasa autentik yang tetap dipertahankan sejak dulu.

Namun ada juga nasi ayam yang buka normal, dari pagi hingga malam hari yaitu Nasi Ayam Bu Pini. Terletak di Gang Pinggir No.75 menjadi pilihan yang tak kalah menarik. Dengan kuah opor yang gurih dan lauk yang lengkap, nasi ayam ini selalu menjadi favorit banyak orang.

Topik Menarik