Israel Kembali Bombardir Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir, Tewaskan 220 Warga Palestina

Israel Kembali Bombardir Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir, Tewaskan 220 Warga Palestina

Terkini | okezone | Selasa, 18 Maret 2025 - 04:43
share

GAZA - Militer Israel mengatakan pihaknya tengah melancarkan "serangan besar-besaran" di Jalur Gaza, sementara kementerian kesehatan yang dipimpin Hamas melaporkan bahwa setidaknya 220 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak telah tewas.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pihaknya menargetkan apa yang disebutnya sebagai "target teroris" milik Hamas.

Mahmoud Abu Wafah, wakil menteri dalam negeri di Gaza dan pejabat keamanan Hamas berpangkat tertinggi di wilayah tersebut, dilaporkan tewas dalam sebuah serangan, demikian dilansir BBC.

Gencatan Senjata Berakhir

Ini adalah gelombang serangan udara terbesar di Gaza sejak gencatan senjata dimulai pada 19 Januari. Pembicaraan untuk memperpanjang gencatan senjata Gaza gagal mencapai kesepakatan.

Para negosiator telah berupaya mencari jalan keluar setelah fase pertama gencatan senjata sementara berakhir pada 1 Maret.

Amerika Serikat (AS) mengusulkan perpanjangan fase pertama hingga pertengahan April, termasuk pertukaran sandera yang ditahan Hamas dan tahanan Palestina yang ditahan Israel. Namun, seorang pejabat Palestina yang mengetahui pembicaraan tersebut mengatakan kepada BBC bahwa Israel dan Hamas tidak setuju atas aspek-aspek utama kesepakatan yang ditetapkan Witkoff dalam pembicaraan tidak langsung tersebut.

 

Perang terakhir antara Israel dan Hamas dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas menewaskan lebih dari 1.200 orang di Israel selatan, sebagian besar warga sipil, dengan 251 orang disandera.

Hampir 50 Ribu Orang Tewas

Serangan tersebut memicu serangan militer Israel yang telah menewaskan lebih dari 48.520 orang, sebagian besar warga sipil, menurut angka dari kementerian kesehatan yang dikelola Hamas yang digunakan oleh PBB dan pihak lain.

Sebagian besar dari 2,1 juta penduduk Gaza telah mengungsi beberapa kali.

Diperkirakan 70 bangunan rusak atau hancur, sistem perawatan kesehatan, air, dan sanitasi runtuh dan terjadi kekurangan makanan, bahan bakar, obat-obatan, dan tempat tinggal.

Topik Menarik