Kelompok Separatis Sandera Ratusan Penumpang Kereta di Pakistan, Bunuh Tentara
PESHAWAR, iNew.id - Penyanderaan oleh kelompok separatis Balochistan dilaporkan masih berlangsung di Pakistan, Rabu (12/3/2025). Mereka menyerang kereta api Jaffar Express pada Selasa (11/3/2025) pagi waktu setempat.
Para pelaku dari Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) mengklaim menyandera 214 penumpang di antaranya. Mereka menyandera para penumpang untuk ditukar dengan aktivis politik Baloch yang diculik dan dipenjara. Laporan lain menyebutkan jumlah sandera 182 orang.
Muhammad Kashif, pejabat operator kereta api, mengatakan kereta terdiri atas sembilan gerbong, mengangku sekitar 500 penumpang.
BLA mengklaim telah membunuh sedikitnya enam tentara Pakistan yang menjadi penumpang kereta tersebut. Sementara itu laporan Reuters mengungkap, sedikitnya 20 tenara ditembak mati.
Sementara itu pasukan keamanan Pakistan menyatakan telah membebaskan 104 sandera, termasuk perempuan dan anak-anak. Sementara itu operasi pembebasan penumpang yang disandera terus berlanjut.
Sumber pejabat keamanan Pakistan mengatakan, sekitar 16 anggota BLA tewas dalam baku tembak dan beberapa lainnya luka.
Laporan yang belum terkonfirmasi menyebutkan, sedikitnya 10 penumpang dan seorang kru yakni masinis kereta api tewas.
Serangan kelompok BLA berlangsung di daerah perbukitan Distrik Bolan di Provinsi Balochistan. Kekelompok militan meledakkan bom di rel kereta api kemudian melepaskan tembakan ke arah Jaffar Express. Kereta itu dalam perjalanan dari Quetta menuju Peshawar, menempuh jarak 1.000 km lebih.
Menteri Dalam Negeri Pakistan Mohsin Naqvi mengecam keras serangan itu.
"Binatang buas yang menembaki penumpang tidak bersalah, tidak pantas mendapatkan konsesi apa pun," ujarnya.
Shahid Rind, juru bicara Pemerintah Provinsi Balochistan, mengatakan pasukan tambahan telah dikirim ke lokasi untuk membantu pembebasan sandera.
BLA serta beberapa kelompok lain telah lama terlibat serangan terhadap pasukan keamanan dan warga sipil dari provinsi lain.
Mereka berjuang untuk kemerdekaan Balochistan, yang menurut mereka dipaksa bergabung ke Pakistan setelah berakhirnya penjajahan Inggris di India pada 1947.