Netanyahu Batasi Muslim Salat Jumat di Masjid Al Aqsa, Hanya Lansia dan Anak-Anak
TEL AVIV, iNews.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui aturan baru yang memperketat izin masuk bagi umat Islam yang ingin melaksanakan Salat Jumat di Masjid Al Aqsa. Aturan baru ini diberlakukan selama Ramadhan.
Pernyataan yang dikeluarkan kantor Perdana Menteri Israel, Kamis (6/3/2025), menyebutkan pemerintah mengadopsi rekomendasi dari badan keamanan. Isinya, mengizinkan hanya sejumlah kecil jemaah dari Tepi Barat untuk memasuki kompleks Al Aqsa masjid, mengikuti aturan yang sama digunakan tahun lalu.
Berdasarkan pembatasan baru tersebut, hanya pria berusia di atas 55 tahun, perempuan berusia di atas 50 tahun, dan anak-anak berusia di bawah 12 tahun yang diizinkan memasuki Masjid Al Aqsa.
Selain itu para jemaah harus mendapat izin terlebih dulu serta melalui pemeriksaan di beberapa pos keamanan menuju Masjid Al Aqsa.
Keputusan tersebut dikeluarkan bertepatan dengan maraknya aksi penggerudukan para pemukim Yahudi ke Masjid Al Aqsa. Mereka memasuki kompleks tempat suci ketiga bagi umat Islam tersebut di bawah pengawalan ketat polisi Israel.
Ratusan pemeluk Yahudi itu melakukan ritual Yahudi yang seharusnya dilarang berdasarkan kesepakatan internasional.
Sejak pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, otoritas Israel membatasi akses ke Masjid Al Aqsa kepada warga Palestina dari Tepi Barat ke Yerusalem Timur.
Polisi Israel mengumumkan pengerahan pasukan keamanan tambahan di Yerusalem selama Ramadan.
Warga Palestina memandang pembatasan tersebut sebagai upaya Israel lebih luas untuk melakukan Yahudisasi Yerusalem Timur, termasuk Masjid Al Aqsa serta berupaya menghapus identitas Arab dan Islam dari tempat suci tersebut.
Salat Jumat Pertama Ramadhan Diikuti Sekitat 90.000 Jemaah
Salat Jumat pertama Ramadhan di Masjid Al Aqsa diikuti sekitar 90.000 warga Palestina. Pelaksanaan salat di kompleks Masjid Al Aqsa, Kota Tua, Yerusalem Timur, itu dilakukan di bawah pengamanan ketat pasukan Zionis.
Ribuan orang berjalan dari Tepi Barat ke Yerusalem setelah Israel mengizinkan pria berusia di atas 55 tahun dan perempuan berusia di atas 50 tahun menyeberang dari wilayah pendudukan untuk salat.
Breaking News: Dua Rumah Warga di Dusun Passuba Hangus Terbakar, Kerugian Capai Puluhan Juta Rupiah
Bagi sebagian besar warga Palestina di Tepi Barat, hari Jumat merupakan kesempatan bagi mereka untuk bisa memasuki Yerusalem, terutama Masjid Al Aqsa.
Sejak perang Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober 2023, pemerintah Israel memblokir warga Palestina di Tepi Barat untuk menyeberang ke Yerusalem atau masuk ke wilayah Israel.