Kelas Menengah Cenderung Memilih Paslon Pramono-Doel di Pilkada Jakarta
Kelas menengah cenderung memilih pasangan calon (paslon) Pramono Anung -Rano Karno (Doel) di Pilkada Jakarta 2024. Sebab, pasangan nomor urut 3 tersebut dinilai mampu menjawab permasalahan di Jakarta.
Hal itu terungkap dalam diskusi bertajuk Pilgub Jakarta: Kepada Siapa Telunjuk Kita? sukses digelar di 3Point Cafe, Tebet, Jumat (15/11/2024).
Diskusi yang membahas rekam jejak Anies Baswedan di Jakarta dengan tiga isu besar ini yaitu lapangan pekerjaan, transportasi publik, dan hunian. Diikuti 100 peserta dari berbagai kalangan masyarakat kelas menengah yang masih belum menentukan dukungannya di Pilgub Jakarta, diskusi dipandu oleh Aditya Hilimawan.
Hadir dalam diskusi tersebut Koordinator Turun Tangan-TGUPP DKI Jakarta 2017- 2022 Herry Dharmawan), Kata Anies- Penggerak Relawan Anies Baswedan Angger Sutawijaya, dan Aktivis Muda Jakarta Rana Baswedan) menyampaikan kebijakan Anies yang perlu dipertahankan dan disempurnakan sebagai tantangan yang dihadapi Jakarta.
Sementara itu, peran penggugat yang diwakili oleh Penggiat Kepemudaan Jakarta - Ex Amin Muda Jakarta Naufal dan dari Plus Jakarta William Reynold menambah dinamika diskusi dengan pertanyaan tajam dan dialog kritis.
Hasil simulasi yang dilakukan menunjukkan pasangan Pramono-Rano Karno unggul dengan perolehan suara sebesar 67,86, diikuti oleh pasangan Ridwan Kamil-Suswono mendapat 10,71, Dharma-Kun 8,33, sementara 13,10 peserta memilih untuk golput.
Hasil dari diskusi ini memperlihatkan Kelas Menengah mengutamakan calon gubernur yang baik dalam kebijakan tentang lapangan pekerjaan, hunian terjangkau, dan transportasi publik. Simulasi ini juga bukan hanya sekadar seru seruan dengan angka, tetapi merupakan bagian dari pendidikan politik bagi masyarakat kelas menengah untuk lebih sadar dan kritis dalam menentukan pilihan mereka dalam Pilgub Jakarta, ujar Aditya Halimawan.
Menurut dia, dari acara ini mencerminkan realitas bahwa Jakarta, sebagai kota dengan dinamika ekonomi dan sosial yang kompleks, membutuhkan pemimpin yang mampu menghadirkan solusi berkelanjutan.