UN Dihapus Bikin Sulit Kuliah ke Eropa, Kemendikbud: di Australia Bisa Langsung Daftar

UN Dihapus Bikin Sulit Kuliah ke Eropa, Kemendikbud: di Australia Bisa Langsung Daftar

Terkini | sindonews | Kamis, 26 September 2024 - 12:35
share

Kepala BSKAP Kemendikbudristek menanggapi isu UN yang dihapus membuat lulusan Indonesia sulit kuliah di Eopa. Ternyata beda kondisinya dengan Australia yang mengakui lulusan Kurikulum Merdeka.

Sebelumnya diberitakan, Konten Kreator Irwan Prasetiyo melalui akun Instagramnya mengungkapkan, kebijakan penghapusan Ujian Nasional (UN) menyebabkan beberapa universitas di Belanda dan Jerman tidak mau lagi menerima lulusan dari Indonesia secara langsung.

University of Twente , salah satu kampus di Belanda yang terang-terangan tidak mau menerima lulusan Indonesia secara langsung sejak tahun 2020 lalu. Alasannya karena tingkat pendidikan SMA di Indonesia dianggap tidak setara dengan SMA di Belanda.

Karena dinilai tidak setara kualitasnya, lulusan Indonesia pun dinilai lebih cocok untuk mendaftar ke hogeschool atau university of applied science-institusi pendidikan yang fokus pada keterampilan praktis daripada penelitian akademik.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Anindito Aditomo mengatakan, setelah UN dihapus ada perguruan tinggi seperti University of Melbourne yang menyimpulkan bahwa capaian dalam Kurikulum Merdeka setara dengan capaian di kurikulum Australia .

"Dengan begitu murid lulusan Kurikulum Merdeka bisa langsung mendaftar (direct entry) ke Melbourne University tanpa mengikuti persiapan pra-kuliah lagi," katanya, dikutip dari Instagram pribadinya @ninoaditomo, Kamis (26/9/2024).

Menurut Nino, panggilan akrabnya, dia memahami jika masih ada perguruan tinggi luar negeri yang memerlukan hasil tes terstandar. Dia menjelaskan, jika memang demikian hasil tes tersebut bisa didapat dari tes Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPNMB).

Nino pun menerangkan, Kemendikbduristek akan terus melakukan sosialisasi mengeai seleksi masuk PTN di Indonesia tersebut ke luar negeri, salah satunya melalui Atase Pendidikan.

Topik Menarik