Densus 88 Sita Senapan Angin hingga Buku Bertema Radikal dari 2 Terduga Teroris NTB

Densus 88 Sita Senapan Angin hingga Buku Bertema Radikal dari 2 Terduga Teroris NTB

Terkini | inews | Sabtu, 7 September 2024 - 14:23
share

JAKARTA, iNews.id - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyita senapan angin hingga buku bertema radikalisme. Barang bukti itu diamankan dari dua terduga teroris berinisial LHM dan DW yang ditangkap di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Rabu (4/9/2024) lalu.

"Pertama, satu buah senapan angin berwarna cokelat bermerek Sharp Tiger," kata Juru Bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/9/2024).

Dia mengatakan, terdapat 10 buku bertema radikal yang disita, beberapa di antaranya seperti 10 Pembatalan Keislaman, Tiga Landasan Aqidah Pokok Keislaman dan Kafir Tanpa Sadar karangan Abu Bakar Ba'asyir.

Kemudian, Batasan Ikrah Dalam Kekafiran karangan Aman Abdurrahman Al Arkhabiliy, Sistem Pemerintahan Khalifah Islam karangan Imam Al-Mawardi, Para Pembela Thogut, Tauhid dan Jihad yang ditulis Aman Abdurrahman.

Selanjutnya, Bantahan Atas Syubhat-Syubhat, Pembatal Keislaman yang ditulis Dr Abdul Azis Muhammad bin Al-Abdul Lathif; Al Wara, Al Bara karangan Muhammad Bin Sa'id Al dan Qahthani hingga Aqidah Islam, Al-Qaida karangan Abu Mariyah Al Qurays.

"Ketiga, lima buah buku catatan bertema Daulah Islamiyah," tutur Aswin.

Aswin mengatakan, kedua terduga teroris merupakan jaringan kelompok Anshor Daulah. LHM terlibat dalam sejumlah aktivitas teror. Salah satunya, kata dia, anggota Tauhid Wal Jihad (TWJ) di Kota Bima, NTB.

Mengikuti deklarasi ISIS/baiat massal mendukung dan bergabung menjadi anggota JAD Bima, tutur Aswin.

Dia menuturkan, LHM terlibat mengisi kajian yang menjadi penggerak rangkaian aksi hijrah dan teror di beberapa tempat di wilayah Bima. LHM, kata dia, juga pendiri, pengajar sekaligus penasehat Ikhwan Bima.

Berperan menjadi amir atau orang yang dituakan di dalam kelompoknya di Bima yang mengarahkan aktivitas ketangkasan fisik, menggerakkan kegiatan halaqah ikhwan Ansor Daulah Islamiyah atau ISIS di Kabupaten Bima dan Kabupaten Sumbawa Barat di pulau Lombok, serta memberikan khotbah Jumat dengan tema radikal kepada masyarakat umum atau anggota JAD Bima, ujar Aswin.

Sementara itu, DW terlibat mengikuti deklarasi atau baiat kepada ISIS dan bergabung menjadi anggota JAD Bima.

Menurut Aswin, DW juga berperan untuk mengkader dengan memberi kajian bertema Daulah Islamiyah dan Seri Materi Tauhid.

Melaksanakan pelatihan fisik berupa beladiri Taekwondo, longmarch dan renang laut di beberapa lokasi di wilayah Bima dan sekitarnya dalam rangka penguatan fisik, dan persiapan aksi teror, tutur Aswin.

Topik Menarik