Jeritan Panik Tragedi di Kolam Renang Blimbing Raya, Bocah 5 Tahun Tenggelam Saat Ayahnya Salat

Jeritan Panik Tragedi di Kolam Renang Blimbing Raya, Bocah 5 Tahun Tenggelam Saat Ayahnya Salat

Terkini | surabaya.inews.id | Senin, 7 Oktober 2024 - 12:39
share

JOMBANG, iNewsSurabaya.id Suasana ceria di kolam renang Blimbing Raya, Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, berubah menjadi tragedi memilukan pada Minggu (6/10/2024). Seorang bocah berusia lima tahun, AAY, warga Desa Mlaten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, ditemukan tenggelam setelah ditinggal ayahnya menunaikan salat Ashar.

Menurut keterangan dari Kasihumas Polres Jombang, Iptu Kasnasin, peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.45 WIB saat suasana kolam mulai sepi. AAY yang datang bersama ayahnya terlihat bermain air dengan ceria. Namun, suasana berubah mencekam ketika ayahnya meninggalkan AAY sendirian di kolam untuk salat di masjid yang berada di luar area kolam renang.

"Setelah selesai salat, ayah korban kembali dan mendapati anaknya sudah tenggelam di dasar kolam," ungkap Kasnasin, Senin (7/10/2024).

Ayah korban segera berteriak minta tolong. Mendengar teriakan putus asa tersebut, pemilik kolam renang bersama sejumlah pengunjung bergegas memberikan bantuan. AAY langsung dilarikan ke Puskesmas Kesamben untuk mendapatkan pertolongan medis, namun takdir berkata lain, nyawa bocah malang itu tidak tertolong.

Kapolsek Kesamben, Iptu Niswan, menyatakan bahwa ayah korban melaporkan kejadian ini ke Polsek Kesamben pada pukul 18.00 WIB. Hasil pemeriksaan luar tidak menemukan tanda-tanda kekerasan, dan korban dinyatakan meninggal akibat tenggelam. Jenazah AAY telah dibawa pulang oleh keluarganya untuk dimakamkan.

"Saat ini kami masih mendalami kejadian ini lebih lanjut. Kami akan memastikan apakah ada unsur kelalaian atau kesengajaan dari pihak lain," ujar Iptu Niswan.

Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi para orang tua untuk selalu waspada dan memastikan anak-anak dalam pengawasan ketat, terutama di tempat-tempat yang memiliki risiko tinggi seperti kolam renang.

Tragedi ini meninggalkan duka mendalam, bukan hanya bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi pengingat bagi semua orang untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap keselamatan anak-anak di ruang publik.

Topik Menarik