Jokowi Puji Nasdem Selalu Jadi Partai Pertama Deklarasi di Pilpres: Politik Tanpa Mahar

Jokowi Puji Nasdem Selalu Jadi Partai Pertama Deklarasi di Pilpres: Politik Tanpa Mahar

Terkini | inews | Minggu, 25 Agustus 2024 - 20:27
share

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Partai Nassem merupakan partai pertama yang mendeklarasikannya di pencalonan Pemilihan Presiden (Pilpres) di tahun 2014 lalu. Bahkan, Nasdem pada tahun 2019 juga mendukung Jokowi di Pilpres tanpa mahar.

Saya memiliki sejarah dan cerita panjang bersama Bang Surya dan bersama Partai Nasdem. Dimulai tahun 2014, saya ingat betul Nasdem saat itu adalah partai pertama yang mendeklarasikan saya dalam pencalonan sebagai Presiden, kata Jokowi di Kongres III Partai NasDem, di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (25/8/2024) malam.

Kemudian tahun 2019, Nasdem juga kembali mencalonkannya dengan dukungan tanpa mahar.

Politik tanpa mahar itu yang saya kira sangat bagus untuk pendidikan perpolitikan di Negara kita Indonesia," ujarnya.


Terima kasih, Bang Surya, Pak Surya Paloh terima kasih dan terima kasih juga saya ucapkan untuk partai Nasdem. Karena 2014, 2019 mulai pencalonan, setelah terpilih dan dalam menjalankan pemerintahan dalam 10 tahun ini saya sangat merasa didukung penuh oleh Partai Nasdem, katanya.


Dia pun mengatakan bahwa Surya Paloh merupakan teman diskusinya. Dan ketua partai yang banyak, paling banyak bertemu, dan berdiskusi dengan saya adalah Pak Surya Paloh. Partner diskusi politik saya yang paling banyak kami bertukar pikiran mengenai masa depan bangsa, mengenai gagasan masa depan untuk negara kita dan lain-lainnya," katanya.

Dia mengakui sempat berbeda pilihan pada Pilpres 2024. Namun, komunikasi terus dijalin dengan dekat.

Ya, walaupun di 2024 sempat beda jalan, Bang Surya di, satu di perubahan kemudian yang satunya lagi di keberlanjutan. Ya enggak apa-apa, biasa, itu wajar, ujar Jokowi.

Meskipun begitu, dia dengan Surya Paloh tak jarang juga berbeda pendapat. Kami bisa sangat dekat walaupun juga sering berbeda pendapat. Kami bisa saling menemukan kecocokan, walau juga banyak di tengah-tengah itu ada ketidakcocokan. Kami bisa saling mengerti walau kadang-kadang setelah mengerti juga bingung sendiri-sendiri," ujarnya.

Topik Menarik