Ketua BEM UI Verrel Uziel Luka Sobek 11 Jahitan diduga gegara Tindakan Represif Aparat

Ketua BEM UI Verrel Uziel Luka Sobek 11 Jahitan diduga gegara Tindakan Represif Aparat

Terkini | inews | Sabtu, 24 Agustus 2024 - 15:02
share

JAKARTA, iNews.id - Sejumlah mahasiswa terluka saat aksi demonstrasi menolak revisi Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) pada Kamis (22/8/2024). Salah satunya Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Verrel Uziel yang terluka di bagian lengan.

"Ketua BEM UI, Verrel Uziel yang mengalami luka sobek di bagian lengan sebelah kanan yang cukup panjang karena terbentur batas tol sehingga langsung mendapatkan pertolongan medis dan menerima 11 jahitan," tulis keterangan BEM UI, dikutip Sabtu (24/8/2024).

Menurut BEM UI, keadaan memanas saat pukul 18.30 WIB. Ketika itu pihak kepolisian mulai berusaha membubarkan massa aksi dengan tindakan represif.

Beberapa peserta aksi terlihat sudah terbaring lemas dan mulai meninggalkan titik aksi. Namun, mereka terus dipukuli dan ditendang pihak kepolisian termasuk Verrel Uziel yang terdesak hingga terluka.

Polisi disebut terus mengejar peserta demo sampai ke luar titik aksi, termasuk ke permukiman warga. Polisi menaiki sepeda motor dan mobil.

Salah satu mahasiswa UI sekaligus anggota Majelis Wali Amanat Unsur Mahasiswa, Muhammad Zahid, ditangkap polisi dan menderita luka di bagian kepala akibat tindakan represif aparat.

Sebelumnya, polisi menangkap total 301 orang terkait aksi demonstrasi menolak RUU Pilkada di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta pada Kamis (22/8/2024) kemarin. Mereka diamankan di berbagai kantor polisi di Jakarta.

"Ada 301 orang yang diamankan Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur, Polres Metro Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan jajaran polsek," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Jumat (23/8/2024).

Dia mengatakan, 301 orang itu diamankan atas dugaan perusakan fasilitas umum hingga tindakan kekerasan terhadap anggota yang bertugas.

"Orang yang diamankan mengganggu ketertiban, merusak, tidak mengindahkan, dan bahkan ada yang melakukan kekerasan," tambahnya. 

Menurut Ary, ada beberapa orang yang telah dikembalikan kepada keluarganya. Namun, masih ada juga yang ditahan polisi.

Topik Menarik