Nah, 2 Menteri Israel Saling Serang di Medsos Bukti Pemerintahan Netanyahu Pecah

Nah, 2 Menteri Israel Saling Serang di Medsos Bukti Pemerintahan Netanyahu Pecah

Terkini | inews | Jum'at, 23 Agustus 2024 - 21:30
share

TEL AVIV, iNews.id - Dua menteri Israel saling serang di media sosial X terkait perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, Tepi Barat, maupun Lebanon. Ini menunjukkan semakin dalamnya perseturuan di internal pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Awalnya Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant menuduh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir telah melakukan tindakan yang tidak bertanggung jawab serta menebar perpecahan internal di Israel.

Ben Gvir pun membalas Gallant juga di X.

“Daripada menyerang saya di Twitter (X), mulailah menyerang Hizbullah di Lebanon," kata menteri radikal yang kerap membuat kontroversi itu, dalam posting-an, seperti dilaporkan kembali Al Jazeera, Jumat (23/8/2024).

Dia lalu menagih janji Gallant yang pernah mengatakan akan mengubah Lebanon kembali ke zaman batu.

“Anda pernah berjanji mengembalikan Lebanon ke zaman batu, sementara Anda justru mengembalikan wilayah utara ke Zaman Batu,” ujarnya.

Sebelumnya badan intelijen Israel Shin Bet memperingatkan
Netanyahu potensi runtuhnya sistem keamanan nasional. Pemicunya, serangan pemukim ilegal Yahudi terhadap warga Palestina dan properti mereka di Tepi Barat semakin meningkat. Kelompok Yahudi radikal semakin berani berulah karena mendapat perlindungan dari Ben Gvir.
 
"Meningkatnya kejahatan oleh pemukim di Tepi Barat bisa menyebabkan ledakan kekerasan dan pertumpahan darah lebih lanjut antara kedua pihak yang pada akhirnya menyebabkan runtuhnya keamanan nasional di Israel," demikian isi laporan Shin Bet kepada Netanyahu.

Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid menyebut laporan Bar itu sebagai peringatan serius serta ancaman bahaya berikutnya setelah perang di Jalur Gaza.

Dia bahkan menyerukan agar Ben Gvir serta kelompok ekstremis sayap kanannya disingkirkan dari pusat pengambilan keputusan apa pun. 

"Pelanggaran hukum secara massal di Yosh (Tepi Barat) harus dihentikan dengan tindakan keras,” katanya.

Kepolisian berada di bawah institusi yang dipimin Ben Gvir. Kelompok sayap kiri menuduh Ben Gvir menutup mata atas kekerasan yang dilakukan pemukim ilegal terhadap warga Palestina.

Topik Menarik