Manusia Tertua di Dunia Wafat di Panti Jompo dalam Usia 117 Tahun

Manusia Tertua di Dunia Wafat di Panti Jompo dalam Usia 117 Tahun

Terkini | okezone | Kamis, 22 Agustus 2024 - 10:58
share

MARIA Branyas Morera, seorang wanita Spanyol kelahiran Amerika yang didapuk sebagai manusia tertua di dunia dilaporkan wafat dalam usia 117 tahun.

Branyas meninggal pada 19 Agustus 2024 di sebuah panti jompo Residencia Santa Maria del Tura di Olot, Spanyol. Keluarga menulis dalam postingan di akun X-nya bahwa dia telah meninggal dengan tenang, dalam tidurnya.

Beberapa hari yang lalu dia mengatakan kepada kami: Suatu hari saya akan pergi dari sini. Saya tidak akan mencoba kopi lagi, atau makan yogurt, atau memelihara anjing saya," tulis anggota keluarga dalam bahasa Catalan di postingan tersebut.

"Saya juga akan meninggalkan kenangan saya, refleksi saya dan saya akan lenyap dalam tubuh ini. Suatu hari nanti saya tidak tahu, tapi sudah sangat dekat, perjalanan panjang ini akan berakhir," lanjutnya.

Lahir pada 4 Maret 1907, di San Francisco, Maria Branyas Morera dibesarkan di beberapa kota di Amerika, termasuk New Orleans, di mana ayahnya, seorang jurnalis majalah berbahasa Spanyol yang kemudian bangkrut.

Menghadapi kesulitan, keluarga tersebut kembali ke Spanyol ketika Masi Branyas masih kecil. Di kapal menuju Spanyol, ayahnya meninggal akibat TBC.

Di sana, dia mengalami perang saudara di negaranya dan rezim Franco yang brutal. Dia memiliki ingatan yang jelas tentang invasi D-Day di Normandia, katanya kepada surat kabar Spanyol La Vanguardia.

Saya belum melakukan sesuatu yang istimewa untuk mencapai usia ini, katanya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Spanyol El Pas awal tahun ini.

Namun Manel Esteller, ketua genetika di Universitas Barcelona dan salah satu peneliti yang mempelajari alasan umur panjang Maria Branyas, tidak setuju. Selain genetik Branyas dan gaya hidupnya yang tidak merokok serta olahraga ringan, Dr. Esteller mengatakan bahwa dia adalah penyintas perang dan kesulitan, yang menurutnya membantunya hidup lebih lama.

Dianggap orang yang selamat dari perjuangan, merekalah yang diuntungkan, kata Esteller.

Maria Branyas memiliki lebih dari selusin cucu. Dia selamat dari serangan Covid-19, serta kecemasan umum dan isolasi dari pandemi lalu. Sebuah prestasi yang dianggapnya sangat mudah dilalui.

Kami kehilangan seorang wanita menawan, yang telah mengajari kami nilai kehidupan dan kebijaksanaan selama bertahun-tahun, kata Salvador Illa, presiden pemerintah daerah Catalan, dalam sebuah postingan di platform X.

Topik Menarik