RSSA Malang Tangani 3 Pasien Rekonstruksi Trauma Uretra, Diklaim Jadi Pertama di Indonesia

RSSA Malang Tangani 3 Pasien Rekonstruksi Trauma Uretra, Diklaim Jadi Pertama di Indonesia

Terkini | okezone | Rabu, 21 Agustus 2024 - 02:00
share

TIM dokter Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang tengah menangani kasus langka striktur uretra kompleks pada pasien. Total ada tiga pasien yang saat menjalani penanganan, dimana dua di antaranya merupakan korban kecelakaan, dan satu orang di antaranya karena menderita infeksi pada saluran kencingnya.

Wakil Direktur (Wadir) Pendidikan dan Pelayanan Mutu RSSA dr. Fauzan Adhima menyebutkan, striktur uretra adalah kondisi penyempitan saluran kencing bagian bawah, yang mengakibatkan gangguan berkemih, dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi sampai dengan gagal ginjal. Kelainan ini seringkali disebabkan oleh trauma dan infeksi.

"Tercatat lebih ada sekitar 500 kasus rujukan striktur uretra telah ditangani, atau jika dikalkulasi rata-rata per minggu ada tiga sampai empat kasus.Pasien-pasien tersebut sebagian adalah rujukan dari banyak provinsi di luar Jawa Timur," kata dr. Fauzan Adhima, saat konferensi pers pada Selasa siang (20/8/2024) di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.

Menurutnya, kasus striktur uretra yang sangat kompleks ditangani oleh rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, sangat jarang dikerjakan oleh rumah sakit lainnya di Indonesia. Sebab ini memiliki kesulitan yang sangat tinggi, serta membutuhkan kerjasama tim yang baik.

Dimana saat ini tim tengah menangani tiga pasien striktur uretra, dari Malang satu orang, Jember, dan satu orang rujukan dari Jawa Tengah.

"Kami bukan penelitian, ini tiga kasus yang super kompleks, sangat - sangat sulit dikerjakan, rumah sakit lain belum tentu bisa, makanya kami bicara itu perlu menyampaikan ke masyarakat, bahwa RSSA sudah ahlinya dalam hal urologi," jelasnya.

Di sisi lain, dr. Paksi Satyagraha selaku dokter spesialis urologi RSSA menyatakan, tiga pasien itu merupakan rujukan dari rumah sakit lain, dimana memiliki tingkat kerusakan urologi cukup parah. Dimana karena adanya trauma dan infeksi pada saluran kencing, membuat tiga pasien ini harus buang air memanfaatkan kantong yang dipasang di perut.

"Yang satu pasien dari Jawa Tengah itu korban kecelakaan, dari tahun 2007 operasi berkali-kali, tapi selama 17 tahun dia tidak bisa kencing, jadi ini selama ini dia nggak bisa kencing, dipasang kencingnya lewat perut, jadi kasihan pasiennya," kata Paksi Satyagraha, menambahkan.

Dari ketiga pasien yang direkonstruksi saluran kencingnya disebut Paksi, bahkan pernah menjalani operasi hingga 30 kali, tapi tidak pernah berhasil, sehingga saluran pembuangannya tidak normal. Makanya selama beberapa hari terakhir ini pihaknya menangani sebaik mungkin, terlebih semua pembiayaan pasien terlindungi oleh BPJS Kesehatan.

Topik Menarik