Mencari Peluang di Bali, Nyanyi Jadi Hidden Gem Investasi Properti

Mencari Peluang di Bali, Nyanyi Jadi Hidden Gem Investasi Properti

Ekonomi | surabaya.inews.id | Senin, 2 Desember 2024 - 15:40
share

BALI, iNewsSurabaya.id - Bali, dengan pesonanya yang tak terbantahkan, terus menarik minat investor properti baik lokal maupun internasional. Kenaikan harga properti dan tingkat okupansi yang tinggi di Pulau Dewata ini didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata yang masif. 

Tren pertumbuhan harga yang kuat dan konsisten selama tahun 2023-2024 di Denpasar, menegaskan kekuatan pasar properti di Bali yang juga dipengaruhi oleh sejumlah kebijakan maupun insentif dari Pemerintah yang mendukung kepemilikan asing dan sektor pariwisata.

Menurut Head of Research Rumah123, Marisa Jaya, sepanjang Kuartal I 2024, Denpasar merupakan salah satu wilayah paling konsisten dan tangguh dalam pertumbuhan harga tahunan dan memiliki selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan.

“Pasar hunian di Denpasar juga cenderung tidak terpengaruh momen Ramadan dan Idulfitri. Hal ini menunjukkan bahwa pasar properti di Denpasar berkembang dengan baik dan menjadikannya semakin potensial dari kacamata investasi,” tutur Marisa.

Data dari Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia Provinsi Bali memperkuat tren positif ini. Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia Provinsi Bali memperlihatkan, harga properti residensial di Bali terus menunjukkan tren kenaikan pada Triwulan II 2024. 

Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) mencatat angka 104,27, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 1,86 (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan IHPR triwulan sebelumnya yang berada di angka 103,81 (1,48; yoy).

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, menjelaskan lebih lanjut bahwa kenaikan harga bangunan menjadi salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan IHPR. Hasil survei menunjukkan bahwa 43 responden mengidentifikasi kenaikan harga bangunan sebagai penyebab utama naiknya harga unit rumah.

Pesatnya perkembangan industri properti di Pulau Dewata membuat NPG Indonesia, perusahaan pengembang properti yang berbasis di Bali, memberikan pandangan terhadap kondisi tersebut.

“Ada tiga tren utama yang mempengaruhi pasar properti Bali. Pertama, adalah meningkatnya permintaan akan properti berkelanjutan dan ramah lingkungan, seiring meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan. Pengembang semakin banyak memasukkan praktik bangunan hijau, sumber energi terbarukan, dan material berkelanjutan ke dalam proyek mereka. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut, menarik pembeli dan investor yang peduli lingkungan,” ungkap Evgeny Obolentsev, General Manager NPG Indonesia.

Selain tren berkelanjutan, transformasi digital juga menjadi faktor penting dalam industri real estat. Kedua, transformasi digital industri real estat adalah tren yang perlu diperhatikan. 

Platform daring, tur virtual, dan strategi pemasaran digital menjadi alat penting untuk transaksi properti. Inovasi ini memudahkan calon pembeli untuk menjelajahi properti dari jarak jauh dan bagi penjual untuk menjangkau audiens global.

Tren ketiga yang semakin menonjol adalah meningkatnya permintaan ruang kerja jarak jauh. Ketiga, adalah meningkatnya permintaan ruang kerja jarak jauh. Vila dan hunian dengan konsep home office, internet berkecepatan tinggi, dan lingkungan kerja yang kondusif sangat dicari oleh pekerja jarak jauh dan nomaden digital.

“Dan Bali adalah tempat yang sempurna untuk melakukan tren remote working, lantaran saat ini fasilitas penunjang paham work, life, balance tersedia dengan mudah,” ungkap Evgeny Obolentsev.

“Di sisi lain, fokus strategis pemerintah di sektor pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dirancang untuk menarik wisatawan dengan pengeluaran tinggi, juga meningkatkan daya tarik pulau ini sebagai destinasi premium,” tambahnya.

 

Namun, di tengah tren positif ini, Evgeny juga mencatat adanya pergeseran minat para wisatawan ke bagian barat Bali. Namun, Evgeny juga mencatat adanya pergeseran minat para wisatawan ke bagian barat Bali, seperti Seseh, Kedungu, Cemagi, Nyanyi, dan Pererenan. Pergeseran ini membuka peluang baru bagi sektor properti untuk terus berkembang.

“Kawasan Sanur, Seminyak, dan Ubud tetap menjadi primadona. Namun bagi generasi yang lebih muda, mereka lebih meminati lokasi-lokasi baru yang lebih hijau dan akrab dengan alam Bali. Kawasan Nyanyi di kabupaten Tabanan sebagai salah satu contoh, telah menjadi hidden gem bagi para pencari kehidupan yang lebih dekat dengan alam,” jelas Evgeny.

Dia mengatakan, Pantai Nyanyi dikenal sebagai pantai dengan pasir hitam yang eksotis, ombak besar yang cocok bagi para penggemar olahraga selancar, serta memiliki panorama matahari terbenam yang indah. Lokasinya pengembangan baru ini pun menawarkan pemandangan alam yang belum terjamah dan asri.

Melihat potensi di kawasan Nyanyi, Kabupaten Tabanan, NPG Indonesia pun melihat peluang investasi di wilayah ini. Secara bisnis, Kabupaten Tabanan bisa dikata sebagai salah satu kawasan yang paling prospektif untuk investasi di Bali. 

Pada tahun 2021 Kabupaten Tabanan menempati posisi kelima setelah Badung, Denpasar, Gianyar, dan Jimbaran, dengan indeks permintaan properti mencapai 3,28. Wilayah ini juga termasuk dalam pengembangan untuk kawasan metropolitan Bali, Sarbagita (Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan).

“Bahkan secara posisi indeks permintaan properti, Tabanan berada di atas Nusa Dua, Seminyak dan Ubud,” ungkap Evgeny.

Kawasan ini dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2011, dan kemudian diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2014 yang digagas Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, sehingga menjadi tempat ideal bagi investasi properti yang menjanjikan di masa depan.

“Salah satu prinsip dasar dari investasi properti adalah memilih wilayah yang masih memiliki ruang untuk pengembangan, dibandingkan wilayah-wilayah yang sudah mendekati maturity. Dengan demikian, peningkatan imbal hasil investasi akan lebih tinggi di masa mendatang,” terangnya.

Sebagai contoh nyata dari potensi investasi di kawasan Nyanyi, NPG Indonesia menghadirkan Nuanu Creative City. Lebih lanjut, Evgeny Obolentsev menyoroti Nuanu Creative City sebagai landmark utama di kawasan Nyanyi, Kabupaten Tabanan. Dengan luas 44 hektar, Nuanu merupakan pusat visioner di Bali yang mewujudkan komitmen untuk hidup harmonis. 

Nuanu membangun komunitas kreator, pemimpin, dan penggerak perubahan yang dinamis, menawarkan ruang yang dirancang dengan cermat untuk pendidikan, seni & budaya, kesehatan, hiburan, dan kehidupan yang terinspirasi alam. Bersama-sama, elemen-elemen yang saling terhubung ini membentuk ekosistem tanpa hambatan yang mendorong kolaborasi, kreativitas, dan hubungan yang bermakna.

 

Nuanu Creative City dilengkapi dengan berbagai fasilitas unggulan, salah satunya adalah Dome Experience. Salah satu fasilitas unggulan Nuanu adalah Dome Experience yang baru diluncurkan oleh Labyrinth Collective, ruang imersif seluas 600 meter persegi yang menjadi garis depan seni, teknologi, dan inovasi. 

Dilengkapi dengan sistem proyeksi cahaya 192.000 lumen yang canggih dan sistem audio canggih pertama di Indonesia, Dome menetapkan standar baru untuk pengalaman imersif di kawasan ini. Selain itu, fasilitas unggulan yang baru saja diluncurkan adalah tahap pertama Magic Garden, tempat perlindungan seluas 3.600 meter persegi yang didedikasikan untuk flora dan fauna asli Bali. 

Dari kupu-kupu yang terancam punah hingga tanaman asli yang langka, Magic Garden menawarkan ruang mempesona yang menghormati dan melestarikan keanekaragaman hayati di Nuanu dan Bali.

Seiring dengan berkembangnya Nuanu Creative City, NPG Indonesia memperkenalkan Ecoverse, sebuah proyek hunian premium yang terletak di gerbang menuju pembangunan visioner ini. 

“Seiring dengan terus berkembangnya Nuanu Creative City, kami memperkenalkan Ecoverse, sebuah proyek hunian premium yang terletak di gerbang menuju pembangunan visioner ini,” tambah Evgeny Obolentsev.

Ecoverse menawarkan kenyamanan luar biasa melalui konstruksi bangunan berkualitas tinggi serta keharmonisan dengan alam sekitar. Ecoverse merupakan kompleks hunian yang menghadirkan 34 unit apartemen serta 16 unit townhouse setinggi 2 dan 3 lantai, yang menawarkan kenyamanan luar biasa melalui konstruksi bangunan berkualitas tinggi serta keharmonisan dengan alam sekitar.

NPG Indonesia, sebagai pengembang Ecoverse, memfokuskan diri dalam pengembangan real estat di Bali dengan mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan. Dia menerangkan, NPG Indonesia adalah perusahaan pengembang yang memfokuskan diri dalam pengembangan real estat di Bali melalui penyelarasan bangunan, fasilitas, dan gaya hidup modern dengan alam dan lingkungan sekitar.

Lebih lanjut, Evgeny Obolentsev menjelaskan, NPG selalu mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan (sustainability) dalam setiap proyek hunian yang dikembangkan.

“Kami selalu mengaplikasikan beberapa fitur keberlanjutan, seperti energi terbarukan di setiap unit melalui penggunaan panel tenaga surya, sistem pengolahan sampah, filter air osmosis, dan Rain Water Trap,” katanya.

Menurut Evgeny, tantangan sebenarnya adalah bagaimana menyesuaikan bangunan dengan alam sekitar. Pasalnya, hal itulah yang membuat semua orang jatuh cinta kepada Bali, yaitu alam dan budayanya.

Evgeny menekankan pentingnya keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian alam di Bali. Dia menambahkan, pada saat proyek Ecoverse selesai di Kuartal Empat 2025, semua penghuni akan dapat menikmati fasilitas yang dimiliki Nuanu Creative City, seperti ProEd Global School dan Luna Beach Club, yang hanya berjarak beberapa menit berjalan kaki.

“Hal ini sangat penting bagi kami, agar tercipta keseimbangan yang harmonis antara pertumbuhan pariwisata dengan alam dan budaya Bali itu sendiri bagi para penghuni Ecoverse nantinya,” pungkas Evgeny Obolentsev.

Topik Menarik