RI Punya Pabrik Solar Panel Terbesar, Berkapasitas 1GWp
JAKARTA, iNews.id - Indonesia akhirnya memiliki pabrik solar panel terintegrasi pertama dan terbesar. Pabrik milik PLN Indonesia Power (PLN IP) ini berlokasi di Kendal, Jawa Tengah dan memiliki kapasitas hingga 1 Gigawatt Peak (GWp).
Menurut Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, Kementerian Perindustrian Yan Sibarang Tandiele pembangunan pabrik solar panel dilakukan dalam waktu 10 bulan saja. Menariknya lagi, pabrik dibangun dengan pemenuhan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sesuai dengan aturan.
"Soft Launching pabrik solar panel ini merupakan capaian yang spektakuler, karena dilakukan dalam jangka waktu yang singkat 10 bulan. Hal ini menjadi hal yang membanggakan bagi bangsa Indonesia. Dengan beroperasinya pabrik panel surya berkapasitas 1 GWp ini akan menambah kapasitas nasional menjadi 4,7 GWp. Apresiasi juga kepada PLN yang sudah berkomitmen dalam pemanfaatan TKDN," ucap Yan Sibarang, Sabtu (2/11/2024).
Bank Kalteng Merayakan 63 Tahun: Lebih dari Sekadar Logo Baru, Siap Hadapi Tantangan di Era Digital
Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sahid Junaidi juga menilai pembangunan ini bisa mendukung capaian target Net Zero Emission (NZE) RI dan energi baru terbarukan (EBT).
"Pencapaian pada hari ini, menjadi bukti kemajuan sektor EBT di Indonesia, melihat pembangunannya kilat yaitu 10 bulan. Kami melihat pengembangan EBT Nasional akan semakin cerah," tutur dia.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengungkapkan melalui perusahaan patungan antara PLN Indonesia Power Renewables dengan Trina Solar Co. Ltd dan PT Dian Swastatika Sentosa, yaitu PT Trina Mas Agra Indonesia (TMAI) telah siap memproduksi modul panel surya terintegrasi dengan teknologi mutakhir, yaitu teknologi Tunnel Oxide Passivated Contact (TOPCon).
Dengan teknologi yang belum pernah diterapkan di industri solar panel dalam negeri tersebut, efisiensi panel surya mencapai 23,2 persen dari rata-rata efisiensi saat ini di Indonesia berkisar 20 persen.
"Pabrik ini dikembangkan bersama dengan perusahaan tier-1 industri solar panel dunia dan diharapkan mampu memenuhi permintaan pengembangan energi terbarukan di Indonesia," ucapnya.
"Dengan teknologi N-type Topcon yang telah memenuhi standar bankability AAA dari Bloomberg New Energy Finance (BNEF), produk yang dihasilkan memiliki efisiensi dan keandalan yang tinggi, ini membuktikan keseriusan kami dalam membangun industri EBT," kata Edwin.