Profil dan Biodata Lengkap Andi Ibrahim: Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Diduga Terlibat Uang Palsu
CILACAP.iNewscilacap.id - Andi Ibrahim seorang akademisi terkemuka dan Kepala Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, kini menjadi sorotan setelah terlibat dalam kasus pencetakan dan peredaran uang palsu.
Sosok yang sebelumnya dikenal sebagai intelektual dengan dedikasi tinggi pada dunia pendidikan ini mendadak menuai perhatian negatif akibat keterlibatannya dalam sindikat yang menggegerkan masyarakat.
Profil Singkat Dr. Andi Ibrahim
Nama Lengkap: Dr. Andi Ibrahim, S.Ag., S.Pd., M.Pd.
Jabatan: Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar
Pendidikan:
S1 Agama di UIN Alauddin Makassar (1995)
S1 Sastra di Universitas Indonesia (1998)
S2 di Universitas Negeri Malang (2002)
S3 di UIN Alauddin Makassar (2019)
Tanggul Sungai Cisunggalah Bandung Jebol akibat Hujan Deras, Puluhan Rumah Terendam Banjir
Sebagai akademisi, Andi Ibrahim tidak hanya dikenal melalui kiprahnya di perpustakaan, tetapi juga aktif mengajar. Ia mengampu mata kuliah Dasar-Dasar Organisasi Informasi di UIN Alauddin dan sering menjadi pembicara dalam seminar serta workshop literasi perpustakaan.
Salah satu peran pentingnya adalah menjadi narasumber dalam Workshop Literasi Perpustakaan di UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda pada Juli 2024.
Kasus Uang Palsu: Pengungkapan yang Menggegerkan
Pada 16 Desember 2024, kasus ini mulai mencuat setelah pihak kepolisian berhasil mengungkap aktivitas pencetakan dan peredaran uang palsu di Kampus II UIN Alauddin Makassar, yang berlokasi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Operasi pengungkapan ini dipimpin oleh Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, yang menemukan barang bukti mencengangkan berupa mesin pencetak uang palsu dan uang palsu senilai hampir Rp500 juta dalam pecahan Rp100 ribu.
Kasus ini terbongkar ketika seorang pelaku ditangkap saat bertransaksi di Kecamatan Pallangga, Gowa. Dari penyelidikan lebih lanjut, polisi menemukan jejak barang bukti hingga ke Kampus II UIN Alauddin Makassar, tempat di mana mesin cetak dan uang palsu lainnya ditemukan.
Barang Bukti yang Disita:
Uang palsu senilai Rp446,7 juta
Polsek Dumai Timur Adakan Kegiatan Silaturahmi Kamtibmas di Aula Kantor Camat Bersama FKUB
Mesin pencetak uang palsu
100 jenis barang bukti lainnya
Peran Andi Ibrahim dalam Sindikat
Dalam penyelidikan, Dr. Andi Ibrahim, Kepala Perpustakaan UIN Alauddin, diduga menjadi dalang utama dalam operasi sindikat ini. Bersama seorang staf perpustakaan, ia ditangkap di Kampus II UIN Alauddin.
Hingga saat ini, sebanyak 15 tersangka telah ditangkap dalam kasus ini, termasuk 9 orang yang sudah ditahan di Polres Gowa. Sisanya masih dalam perjalanan dari berbagai wilayah, seperti Mamuju dan Wajo.
Kapolres Gowa menyatakan bahwa penyelidikan terus berlanjut, dan kemungkinan jumlah tersangka akan bertambah.
Tanggapan Pihak Kampus
Pihak UIN Alauddin Makassar, melalui Wakil Rektor III, telah mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan Andi Ibrahim dari jabatannya. Namun, pemecatan permanen membutuhkan mekanisme yang melibatkan Kementerian Dalam Negeri.
Pernyataan Resmi Kampus:
"Kami sangat menyesalkan kejadian ini. UIN Alauddin adalah bagian dari negara, dan kami mendukung penuh kinerja kepolisian untuk menyelesaikan kasus ini hingga ke akar-akarnya. Tidak ada toleransi terhadap perilaku yang merugikan masyarakat luas," ujar Prof. Muhammad Khalifah Mustamin.
Prof. Khalifah juga menegaskan bahwa pihak kampus akan bekerja sama penuh dengan kepolisian. Ia berharap kasus ini segera diusut tuntas agar nama baik universitas tidak terusik lebih jauh.
Dampak dan Reaksi Publik
Kasus ini menggemparkan masyarakat, terutama karena melibatkan seorang akademisi yang memegang jabatan penting di universitas. Media sosial dipenuhi komentar kekecewaan dari masyarakat, yang mempertanyakan bagaimana aktivitas ilegal seperti ini dapat berlangsung di institusi pendidikan.