Jadi Guru Besar UMS, Widyastuti Nurjayanti Angkat Pendekatan dan Konsep Arsitektur Islam
SOLO, iNewsSleman.id - Prof. Dr. Ir. Widyastuti Nurjayanti, M.T resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Dalam pidato pengukuhan yang berlangsung di Gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS Senin (23/12/2024), ia membahas pendekatan dan konsep arsitektur Islam.
Prof. Dr. Ir. Widyastuti Nurjayanti berasal dari Program studi Arsitektur Fakultas Teknik (FT) UMS. “Arsitektur UMS merupakan salah satu program studi di FT UMS yang mempunyai keunggulan Arsitektur Islam, sehingga dalam kurikulumnya memuat materi yang diimplementasikan ke dalam mata kuliah pokok maupun pendukung,” kata Widyastuti Nurjayanti.
Sedangkan menurut Anggaran Dasar Muhammadiyah (ADM) pasal 4 ayat (1), lanjutnya, unggulan Arsitektur Islam juga berlandaskan dakwah amar makruf nahi mungkar dan tajdid yang bersumber dari Al Quran dan as-Sunnah.
“Dengan semangat tajdid ini, maka setiap individu arsitek harus mempunyai semangat untuk merekayasa bangunan dan lingkungan, sedemikian dengan menyesuaikan dengan perkembangan zaman, sehingga dapat memberi manfaat bagi umat,” tegasnya.
Menurutnya, hal ini merupakan salah satu jihad arsitektur muslim untuk mengembangkan dasar-dasar arsitektur sesuai ajaran Islam untuk mengimplementasikan agar syariat Islam dapat terwujud.
“Pendekatan Arsitektur Islam merupakan materi baru yang sedang berkembang di kalangan arsitektur muslim. Konsep Arsitektur Islam ini adalah konsep merancang bangunan dengan pendekatan Islami yang tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Hadits,” tuturnya.
Tujuan dibangunnya ilmu Arsitektur Islam ini, tambahnya, supaya umat muslim mempunyai dasar merancang yang benar, sebagai dasar landasan berkreasi. Terdapat 6 pendekatan yang dipelajari dalam pendekatan fiqih, pendekatan filosofis, pendekatan identitas, dan pendekatan perilaku.
“Pendekatan ini memang perlu dipahami oleh semua arsitek, terutama arsitek muslim agar mampu mengembangkan diri dan mendarmabaktikannya kepada masyarakat. Perwujudan dari pendekatan ini dapat diimplementasikan berdasarkan bentuk, zoning, tata ruang, seni hias Islami dan Rahmatan lil alamin,” ujarnya.
Widyastuti Nurjayanti mengungkapkan ciri-ciri Arsitektur Islam antara lain: rahmatan lil alamin, ramah lingkungan, fitroh, fungsional, orisinal, tidak berlebihan, sesuai perkembangan teknologi, keseimbangan, berhikmah, bersih dan estetis.
“Dari konsep menuju wujud arsitektur memerlukan proses merancang arsitektur dan mengembangkannya sebagai landasan desain berdasarkan konsep tajdid, kontekstual, dan sesuai dengan perkembangan zaman. Perwujudan fisik bangunan arsitektur dan ekspresinya tergantung pada ijtihad dan kreativitas arsitek,” pungkasnya.