Drone Ukraina Hantam Apartemen Elite di Kazan, Putin Ancam Hancurkan Ibu Kota Kiev

Drone Ukraina Hantam Apartemen Elite di Kazan, Putin Ancam Hancurkan Ibu Kota Kiev

Terkini | inews | Selasa, 24 Desember 2024 - 06:21
share

MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam akan terus menghancurkan Ukraina. Ancaman itu disampaikan sebagai rencana pembalasan setelah serangan drone Ukraina menjangkau Kota Kazan, sekitar 1.000 km dari garis depan pertempuran.

Serangan besar-besaran menggunakan drone itu menghantam blok apartemen mewah. Video yang beredar di media sosial Rusia menunjukkan, drone kamikaze menghantam gedung kaca bertingkat tinggi menimbulkan kilatan bola api. Tidak ada korban jiwa akibat serangan itu.

"Siapa pun, dan seberapa pun mereka mencoba menghancurkan, mereka sendiri akan menghadapi kehancuran jauh lebih besar dan akan menyesali apa yang mereka coba lakukan di negara kita," kata Putin, dalam pernyataan  kepada pemimpin Tatarstan, wilayah tempat Kazan berada, yang juga disiarkan di televisi nasional Rusia, Selasa (24/12/2024).

Serangan terhadap Kazan merupakan yang terbaru dari serangkaian gempuran udara Ukraina ke wilayah Rusia beberapa pekan belakangan.

Putin sebelumnya mengancam akan menargetkan jantung Ibu Kota Kiev menggunakan rudal balistik hipersonik sebagai respons atas serangan Ukraina di wilayah Rusia.

Sebelumnya Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, serangan militernya terhadap fasilitas energi Ukraina selama beberapa pekan terakhir merupakan pembalasan. Sebelumnya Ukraina menggempur wilayah Rusia menggunakan rudal jarak jauh yang dipasok negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan Inggris.

Ancaman terbaru dari Putin juga disampaikan saat Rusia mencapai kemajuan di medan pertempuran di Ukraina timur.

Kemhan Rusia menyatakan di Telegram, pasukannya telah merebut Desa Lozova di wilayah Kharkiv serta Krasnoye, atau disebut Sontsivka di Ukraina.

Rusia telah mempercepat kemajuan di seluruh Ukraina timur dalam beberapa bulan terakhir. Tujuannya merebut wilayah sebanyak mungkin sebelum Donald Trump dilantik pada Januari 2025.

Tentara Rusia mengklaim telah merebut lebih dari 190 permukiman Ukraina sepanjang 2024, sementara Ukraina berjuang untuk mempertahankan garis pertahanan di tengah kekurangan personel dan amunisi.

Trump berjanji akan segera mengakhiri konflik, tanpa mengusulkan syarat konkret untuk gencatan senjata atau kesepakatan damai.

Topik Menarik