3 Anggota NATO yang Halangi Kemenangan Israel di Tanah Palestina, Nomor 1 Mayoritas Muslim
Terdapat sejumlah negara anggota NATO yang menghalangi kemenangan Israel di tanah Palestina. Salah satunya memiliki penduduk mayoritas beragama Muslim.
Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina telah menarik perhatian dunia selama puluhan tahun, tak terkecuali dari negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Meski sebagian besar mendukung Tel Aviv, masih ada segelintir anggota NATO yang sering mengkritik aksi Israel, terutama terkait pelanggaran hak asasi manusia dan serangan terhadap warga sipil di Gaza.
Bukan melalui konteks militer, beberapa anggota NATO menunjukkan keberpihakan diplomatik terhadap Palestina, baik melalui tekanan politik, pernyataan keras hingga dukungan terhadap penyelidikan internasional atas kekejaman Zionis di tanah Palestina.
Secara tidak langsung, hal semacam ini kerap dianggap sebagai hambatan moral dan politik bagi Israel yang terus mengincar dominasi penuh terhadap Palestina.
Anggota NATO yang Menghalangi Kemenangan Israel atas Palestina
1. Turki
Turki adalah satu-satunya negara anggota NATO yang punya penduduk mayoritas Muslim. Hal ini mungkin menjadi alasan kuat bagi mereka yang senantiasa mendukung perjuangan Palestina melawan Israel.Meski berstatus anggota NATO yang kebanyakan anggotanya pro Israel, Turki kerap berada di posisi berseberangan dalam isu ini. Pada aksinya, Ankara selalu menyuarakan dukungan di forum internasional.
Menanggapi serangan Israel ke Gaza baru-baru ini, Turki kembali mengutuk kebiadaban Zionis. Melansir Al Jazeera, mereka mengatakan serangan tersebut sebagai babak baru dalam kebijakan genosida Israel terhadap Palestina.
Kementerian Luar Negeri Turki menyebut pihaknya tidak bisa menerima jika Israel menyebabkan siklus kekerasan baru di Palestina.
Ankara menambahkan pendekatan permusuhan pemerintah Zionis Netanyahu jelas mengancam masa depan Timur Tengah.
2. Belgia
Secara historis, Belgia memiliki riwayat dukungan untuk Palestina. Pada 2012 misalnya, mereka memberikan suara yang mendukung pemberian status pengamat ‘non-anggota’ bagi Palestina di PBB.Kemudian, Belgia ikut mendukung resolusi PBB yang menekan Mahkamah Internasional untuk menyelidiki pendudukan ilegal Israel di wilayah Palestina.
Tak hanya itu, masyarakat sipil di sana juga aktif memberikan dukungan dan sering terlibat aksi demonstrasi untuk memprotes kekerasan dan kekejaman Israel di Gaza.
Menanggapi serangan Israel baru-baru ini, Menteri Luar Negeri Belgia Maxime Prevot ikut mengecam aksi kejam tersebut. Melalui cuitannya di X (dulu Twitter), ia mengungkap kekhawatirannya soal potensi gagalnya perjanjian gencatan senjata.
“Saya menyerukan kepada para pihak untuk melaksanakan fase kedua dari perjanjian (gencatan senjata), yang harus membuka jalan bagi rekonstruksi dan perdamaian bagi semua,” tulis Maxime Prevot di X.
Lebih jauh, Prevot juga mengecam serangan baru Israel karena memakan banyak korban jiwa. Ia menambahkan bahwa blokade Israel terhadap bantuan kemanusiaan untuk Palestina termasuk pelanggaran serius terhadap hukum internasional.
3. Spanyol
Seperti Belgia, Spanyol memiliki riwayat dukungan untuk Palestina. Padahal, statusnya sendiri adalah anggota NATO dan Uni Eropa yang dikenal kebijakannya condong pro ke Israel.16 Pemberontak Tewas dan 100 Penumpang Dibebaskan dalam Aksi Penyanderaan Kereta Api di Pakistan
Melansir Euronews, sejumlah pengamat percaya bahwa solidaritas Spanyol terhadap Palestina berakar pada sejarahnya sendiri yang juga pernah berjuang melawan penjajah. Lalu, sejak dulu negara ini juga terikat sejarah dengan dunia Arab.
Menteri Luar Negeri Jose Manuel Albares ikut mengutuk serangan Israel terhadap Gaza baru-baru ini. Ia bahkan mengungkap tidak dapat lagi menemukan kata-kata untuk menggambarkan situasi di Gaza.
"Kita harus berduka dan menolak gelombang kekerasan baru ini dan pemboman baru ini, yang tanpa pandang bulu menghantam penduduk sipil," katanya kepada penyiar Onda Cero.
Tak hanya dari pemerintah, warga sipil Spanyol juga sering memberi dukungan untuk Palestina dengan turun ke jalan.
Itulah beberapa negara anggota NATO yang menghalangi kemenangan Israel di tanah Palestina secara total.