Perubahan Komisaris BNI, Deputi Protokol Istana Diganti Profesional
PT Bank Negara Indonesia (Perseroan) Tbk. (BBNI) melakukan pergantian jajaran komisaris, dimana nama Mohamad Yusuf Permana yang merupakan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden tergeser. Perombakan ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNI di Jakarta, Rabu (26/3) kemarin.
Mengutip laman resmi BNI, Yusuf lahir tahun 1975 dan memperoleh gelar Sarjana (S1) Ekonomi dari Universitas Gunadarma, Indonesia. Ia sebelumnya diangkat dalam RUPS Tahunan tanggal 4 Maret 2024 sebagai Komisaris BNI.
Sebelumnya Ia sempat menjabat sebagai Komisaris PT Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk (2023-2024), lalu Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden, dan Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia (2021- 2024) sebelum menjadi Deputi.
Di hari yang sama dengan RUPS BNI, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Presiden Prabowo Subianto ingin komisaris bank BUMN dibuat lebih ringkas dan efisien. Prabowo juga meminta direksi dan manajemen bank negara diisi oleh kalangan profesional.
"Saya hanya mau memberikan komentar terkait dengans struktur manajemen BUMN Perbankan sekarang, itu memang arahan dari bapak presiden bahwa jumlah komisarisnya itu dibuat lebih ringkas dan diisi oleh profesional," kata Airlangga, di Kompleks Istana Kepresidenan.
Hal itu menurut Airlangga, bisa dilihat dari perombakan komisaris sejumlah bank Bank BUMN; BRI, Bank Mandiri dan BNI, serta BTN yang dilakukan sepekan belakangan ini. Sejumlah bank BUMN; BRI, Bank Mandiri, BNI dan BTN telah melakukan perombakan komisaris sepekan kemarin.