Rosan Jamin Tidak Ada Nama Titipan Prabowo di Jajaran Pengurus Danantara
Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani mengakui bahwa puluhan nama yang masuk dalam pengurus Danantara dipilih melalui proses panjang.
Menurut dia, tidak mudah menentukan sosok yang dinilai tepat untuk mengisi struktur organisasi Sovereign Wealth Fund tersebut. Sejak diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada 24 Februari 2025, kepengurusan lengkap Danantara baru diumumkan pada Senin (24/3/2025).
"Ini sudah melalui suatu proses yang panjang. Saya ingat, Danantara diluncurkan tanggal 24, dan hari ini tanggal 24, tepat sebulan, untuk membentuk tim, yang ternyata berdasarkan meritokrasi, berdasarkan nama-nama yang baik, itu membutuhkan waktu," ujar Rosan saat konferensi pers di di Gedung Graha Cimb Niaga, Jakarta Selatan.
Namun demikian, banyak pihak menanti susunan lengkap pengurus Danantara sejak badan ini diluncurkan, lelaki yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM menilai menentukan pengurus bukan hal mudah. Apalagi, pemerintah mencari sosok yang punya kompetensi, rekam jejak (track record) yang jelas dan bersih.
"Ternyata untuk mendapatkan orang-orang yang baik, orang-orang yang terpilih, orang-orang yang memang sesuai dengan kompetensinya, dan mempunyai track record yang jelas dan bersih, itu ternyata harus kami akui tidak mudah," paparnya.
Dia juga menjamin tidak ada nama titipan Presiden Prabowo Subianto dalam struktur kepengurusan Danantara yang baru saja diresmikan.
"Saya harapkan tidak ada satupun nama titipan, tidak ada nama titipan dari beliau (Presiden), dan hebatnya dari nama yang kami berikan pada presiden berikut CV-nya tidak ada satupun yang ditolak oleh beliau," kata Rosan.
Senada, COO Danantara Dony Oskaria menekankan bahwa proses penunjukkan dilakukan dengan prinsip tata kelola yang baik dan tanpa intervensi kepentingan tertentu. Pemilihan para eksekutif dilakukan secara objektif, sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan perusahaan.
Hal ini sejalan dengan arahan Presiden untuk membangun Sovereign Wealth Fund yang mengedepankan transparansi dan tata kelola yang baik good governance), memastikan bahwa Danantara beroperasi secara profesional dalam mendukung pembangunan nasional.
"Semua yang terpilih telah melalui proses seleksi ketat yang dilakukan oleh konsultan SDM global (global headhunter) berdasarkan profesionalisme, kompetensi, dan integritas," ucap Dony.
Bersamaan dengan pengumuman para pimpinan, Danantara juga mengumumkan kepemilikan dan pengelolaan seluruh BUMN per hari ini, di mana seluruh perseroan resmi pindah ke Danantara melalui mekanisme inbreng. Proses tersebut dilaksanakan berdasarkan amanah Undang-Undang BUMN No. 1 Tahun 2025, dan ditandai dengan ditandatanganinya oleh Presiden.
Lalu, Peraturan Pemerintah 15/2025 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Biro Klasifikasi Indonesia untuk Pendirian Holding Operasional dan Peraturan Pemerintah PP 16/2025 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara.