Profil Lengkap 5 Dewan Penasihat Danantara, Beserta Riwayat Pendidikan dan Pengalamannya
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) total memiliki 5 dewan penasihat, yang diumumkan hari ini oleh Chief Executive Officer (CEO), Rosan Roeslani. Mayoritas dewan penasihat diisi oleh tokoh asing, dengan menyisakan satu orang dari Tanah Air yakni Helman Sitohang.
Ada nama ekonom dari Amerika Serikat Jeffrey Sachs yang juga menjabat sebagai Dewan Penasehat Danantara, lalu manajer portofolio ekuitas di Capital Group F. Chapman Taylor. Selanjutnya ada juga pengusaha dan mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra.
Berikut Profil dan Riwayat Pendidikan 5 Dewan Penasihat Danantara:
1. Ray Dalio
Ray Dalio merupakan investor kawasan yang merupakan pendiri dana lindung nilai atau hedge fund terbesar di dunia, yaitu Bridgewater Associates pada 1975. Lembaga tersebut mengelola dana sebesar USD124 miliar atau sekitar Rp 1.984 triliun (asumsi kurs Rp16.000 per dolar AS).IHSG Berakhir Melemah ke Level 6.485
Dalio telah menjalankan bisnisnya selama hampir setengah abad atau 47 tahun. Tapi pada 2017, Dalio mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO Bridgewater Associates.
Di tahun yang sama, dia merilis buku berjudul Principles: Life & Work, yang menjadi buku paling laris New York times. Selain itu, dia juga menerbitkan dua buku lainnya, yaitu Principles for Dealing with the Changing World Order dan Principles for Navigating Big Debt Crises.
Kekayaan Ray Dalio diperkirakan mencapai sebesar USD14 miliar, sehingga menjadikannya sebagai orang terkaya ke-124 di dunia pada periode 2024.
Pendidikan MBA – Harvard Business School, AS (1971–1973)BA in Finance – Long Island University, AS (1967–1971)
Pengalaman ProfesionalFounder & CIO Mentor, Bridgewater Associates (1975–sekarang) Trader, Dominick & Dominick LLC (awal 1970-an)
Pencapaian - Menulis buku Principles, yang masuk dalam daftar buku bisnis terlaris dan digunakan luas di dunia korporasi- Pendiri Bridgewater Associates, hedge fund terbesar di dunia dengan aset kelolaan US$124 miliar (±Rp1.984 triliun)- Menciptakan inovasi investasi seperti risk parity, alpha overlay, dan All Weather portfolio, yang merevolusi strategi investasi institusional global.- Alpha Fund milik Bridgewater mencatatkan kinerja di atas rata-rata selama 32 tahun berturut-turut sejak 1991.- Menjadi penasihat makroekonomi bagi berbagai pembuat kebijakan global. - Masuk dalam daftar TIME 100 – 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia.- Menerima berbagai Lifetime Achievement Awards atas kontribusinya di dunia keuangan global.
2. Helman Sitohang
Helman Sitohang ditunjuk menjadi CEO Credit Suisse Asia Pasifik pada 2014, silam dan sekaligus merangkap jabatannya sebagai Head of the Investment Bank untuk Asia Pasifik. Penunjukan Helman saat itu menandai kali pertama seorang putra bangsa Indonesia menjadi pemimpin tertinggi di wilayah Asia Pasifik untuk perusahaan bertaraf internasional.Helman telah berperan kuat di balik kesuksesan Credit Suisse di wilayah Asia Pasifik, khususnya di sektor investment banking dan di wilayah Asia Tenggara. Diketahui Helman telah memulai karirnya di Credit Suisse sejak 1998.
Ia terlibat dalam berbagai proyek merger dan akuisisi dan penggalangan modal senilai USD150 miliar dari seluruh dunia selama berkarir di Credit Suisse. Helman telah memimpin banyak transaksi penting di Asia dan Australia.
Di bawah kepemimpinan Helman, Credit Suisse berhasil meraih lebih dari 100 penghargaan di Asia Pasifik dari berbagai media, seperti Euromoney, International Financing Review, Finance Asia dan The Asset. Pada 2009, Helman menjadi salah satu anggota pertama Finance Asia Club, yang terdiri dari 50 orang paling berpengaruh di pasar keuangan Asia.
Pendidikan MBA – University of Applied Sciences, St. Gallen, Swiss (1986–1991)
Pengalaman Profesional CEO Asia Pasifik, Credit Suisse (2015–2021)CEO Asia Tenggara, Credit Suisse (2013–2015)Kepala Investment Banking Asia Tenggara, Credit Suisse (2002– 2013) Eksekutif di Deutsche Bank dan ING Barings (1990-2000)
Pencapaian - Mendorong pertumbuhan eksponensial bisnis Credit Suisse di kawasan Asia Pasifik - Mantan CEO Credit Suisse Asia Pacific, memimpin operasi bank Swiss tersebut di kawasan Asia.- Berkontribusi dalam transaksi lebih dari US$200 miliar, termasuk penggalangan dana dan merger & akuisisi selama lebih dari 20 tahun.- Meraih Outstanding Achievement Award dari FinanceAsia atas kepemimpinannya di industri perbankan investasi Asia.
3. Jeffrey Sachs
Jeffrey D. Sachs merupakan profesor ekonomi terkenal di dunia, penulis buku terlaris, pendidik inovatif, dan pemimpin global dalam pembangunan berkelanjutan.Sachs dikenal luas karena strategi yang berani dan efektif untuk mengatasi tantangan kompleks termasuk keluar dari kemiskinan ekstrem, perjuangan global melawan perubahan iklim akibat manusia, utang internasional dan krisis keuangan, reformasi ekonomi nasional, dan pengendalian penyakit pandemi dan epidemi.
Sachs adalah penerima Penghargaan Tang dalam Pembangunan Berkelanjutan tahun 2022 dan merupakan salah satu penerima Penghargaan Blue Planet tahun 2015, penghargaan global terkemuka untuk kepemimpinan lingkungan. Ia dua kali dinobatkan sebagai salah satu dari 100 pemimpin dunia paling berpengaruh versi majalah Time.
Sachs telah menerima 42 gelar doktor kehormatan, dan penghargaan terbarunya termasuk Penghargaan Tang dalam Pembangunan Berkelanjutan tahun 2022, Legion of Honor berdasarkan keputusan Presiden Republik Prancis, dan Order of the Cross dari Presiden Estonia.
Sebelum bergabung dengan Columbia, Sachs menghabiskan lebih dari 20 tahun sebagai profesor di Universitas Harvard, terakhir sebagai Profesor Perdagangan Internasional Galen L. Stone. Berasal dari Detroit, Michigan, Sachs menerima gelar BA, MA, dan Ph.D. di Harvard.
Pendidikan PhD in Economics – Harvard University, AS (1978–1980) MA in Economics – Harvard University, AS (1976–1978) BA in Economics – Harvard University, AS (1972–1976)
Pengalaman Profesional Direktur, Center for Sustainable Development, Columbia University, AS (2016–sekarang) Direktur, Earth Institute, Columbia University, AS (2002–2016)Profesor Ekonomi, Harvard University, AS (1980–2002)Penasihat ekonomi bagi pemerintah di berbagai negara (1985–2000)
Pencapaian - Ekonom dan akademisi global terkemuka dalam bidang pembangunan berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan.- Menjadi penasihat ekonomi Indonesia pasca-krisis 1998, dan aktif mendorong pertumbuhan berkelanjutan serta kerja sama dengan pemerintah dan universitas.- Menulis karya penting seperti: Developing Country Debt and Economic Performance (1989) – membahas utang dan ekonomi Indonesia. The End of Poverty (2005) – strategi pengentasan kemiskinan relevan bagi Indonesia.- Penerima Blue Planet Prize (2015) dan Tang Prize untuk Pembangunan Berkelanjutan (2022).- Menjadi penasihat tiga Sekretaris Jenderal PBB dalam kebijakan pembangunan global.
4. Chapman Taylor
Chapman Taylor memutuskan untuk pensiun setelah 30 tahun bekerja di Capital Group. Perusahaan manajemen aset ini mengelola dana investasi yang diinvestasikan di berbagai perusahaan publik di Indonesia.Sebelum berkarier di Capital Group, dia menempuh pendidikan tinggi dan meraih gelar sarjana di bidang fisika dan teologi dari Tulane University. Pria asal Washington D. C. itu kemudian melanjutkan pendidikan dan meraih gelar MBA di bidang keuangan dan perencanaan strategis dari Wharton School, University of Pennsylvania.
Taylor sempat bertugas memberikan nasihat kepada perusahaan-perusahaan di ASEAN, AS, dan Inggris tentang strategi bisnis ketika menjadi konsultan di SRI International dan Strategic Planning Associates
Selain banyak berkontribusi pada investasi yang masuk ke Indonesia, Chapman juga menjadi Dewan Pembina Yayasan Karya Salemba Empat yang sudah didirikan sejak 1995. Chapman sempat dipuji oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani atas peran kerja dan kontribusinya di Indonesia.
"Chapman telah panjang berinvestasi di Indonesia dan memiliki kepedulian, perhatian, dan afeksi terhadap Indonesia terutama Generasi Mudanya melalui dukungannya di Yayasan Karya Salemba Empat," ungkap Sri Mulyani.
Selama di Indonesia, Chapman banyak mengajak teman-temannya para filantropis untuk menyumbang dan peduli terhadap generasi muda Indonesia dan berinvestasi dalam beasiswa dan pendidikan di Indonesia.
"Ajakan yang sangat baik dan sekaligus proposal investasi yang pasti memberikan rate of return tinggi..! All the best for your retirement Chapman..!" lanjut Sri Mulyani.
Pendidikan Master of Business Administration (MBA) in Finance and Strategic Planning – Wharton School, University of Pennsylvania, ASBachelor's Degree in Physics and Theology – Tulane University, AS
Pengalaman Profesional Equity Portfolio Manager, Capital Group (1994–sekarang)Research Director & Equity Investment Analyst, Capital Group (1994–sekarang)Konsultan, SRI International and Strategic Planning Associates (1989–1994)
Pencapaian - Equity Portfolio Manager di Capital Group dengan pengalaman lebih dari 33 tahun.- Fokus pada investasi di Asia, khususnya sektor telekomunikasi dan pasar negara seperti Indonesia, Filipina, Malaysia, dan Selandia Baru.- Diakui atas kontribusi dalam dunia investasi dan pendidikan, menjadikannya tokoh berpengaruh di bidang keuangan global.
5. Thaksin Shinawatra
Thaksin Shinawatra, mantan perdana menteri (PM) yang menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dan terpolarisasi dalam politik Thailand. Ia sempat 17 tahun mengasingkan diri, sebelum akhirnya kembali ke negaranya pada 2023 lalu.Mengutip BBC, sebagai seorang miliarder telekomunikasi, Thaksin Shinawatra adalah PM pertama dalam sejarah Thailand yang memimpin pemerintahan terpilih melalui masa jabatan penuh.
Dia sangat populer, terutama di kalangan masyarakat miskin pedesaan, namun juga terbukti menjadi sosok yang memecah belah dan sangat tidak populer di kalangan elite kaya di Bangkok. Setelah lebih dari lima tahun berkuasa, dia digulingkan dalam kudeta militer pada September 2006, dengan tuduhan melakukan korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Thaksin telah mengasingkan diri sejak itu-kebanyakan di London atau Dubai. Dia juga memiliki saham pengendali di klub sepak bola Liga Utama Inggris; Manchester City, yang terpaksa dia jual pada tahun 2008 setelah asetnya dibekukan oleh otoritas Thailand atas tuduhan korupsi dan konflik kepentingan.
Dalam 17 tahun sejak digulingkan dalam kudeta militer 2006, negara itu telah memiliki 10 perdana menteri. Tapi Thaksin tetap berada di jantung drama politik Thailand.
Pendidikan PhD in Criminal Justice – Sam Houston State University, AS (1978–1981) MA in Criminal Justice – Sam Houston State University, AS (1976–1978) BA in Political Science, Thailand (1970–1973)
Pengalaman Profesional Perdana Menteri Thailand (2001–2006)Pendiri dan Ketua, Shin Corporation / AIS (1987–2001)
Pencapaian - Perdana Menteri Thailand (2001–2006) yang mendorong kebijakan pro-rakyat dan pertumbuhan ekonomi di pedesaan.- Di bawah kepemimpinannya, PDB Thailand naik dari 4,9 triliun baht ke 7,1 triliun baht dalam lima tahun.- Tetap menjadi figur penting dalam politik Thailand dan pernah menjabat sebagai penasihat pribadi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.