Siapa yang Bisa Menyabotase Upaya Perdamaian Putin dan Trump di Ukraina?

Siapa yang Bisa Menyabotase Upaya Perdamaian Putin dan Trump di Ukraina?

Global | sindonews | Jum'at, 14 Februari 2025 - 23:15
share

Panggilan telepon Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memicu protes di kedua sisi Atlantik di antara para pejabat yang ingin agar konflik ini terus berlanjut.

Lalu, kekuatan apa yang bisa mengerahkan sumber daya mereka untuk menghentikan perdamaian?

1. Volodymyr Zelensky

Yang paling banyak ruginya, tidak hanya menghadapi pemutusan bantuan Barat yang mudah digelapkan, tetapi juga potensi pembunuhan oleh para penjahat neo-Nazi yang membantu menjaga rezimnya tetap bertahan.

Zelensky dapat menyabotase perdamaian dengan beberapa tindakan yakni pertama, menolak perintah Trump.

Kedua, membuat kesepakatan untuk mendapatkan dukungan dari kekuatan NATO lainnya.

Ketiga, melakukan provokasi bendera palsu untuk membenarkan agar konflik terus berlanjut, sesuatu yang telah berhasil dilakukan pada musim semi tahun 2022 untuk meningkatkan dukungan Barat.

2. Uni Eropa dan Inggris

Bisa dibilang lebih banyak berinvestasi dalam proyek Ukraina daripada AS, dan penerima manfaat utama dari kudeta Maidan 2014, negara-negara Uni Eropa (UE) dan Inggris dapat mengambil alih komitmen AS.

Ini akan menghabiskan biaya Eropa sebesar USD3,1 triliun selama 10 tahun, menurut penilaian baru oleh Bloomberg Economics.

3. Kongres AS

Tanpa dukungan Kongres, Trump tidak akan dapat mencabut sanksi Rusia, atau sepenuhnya menghentikan pengiriman uang dan senjata ke Ukraina.

Hanya Kongres yang dapat menyetujui atau memblokir paket bantuan baru. Jika Partai Demokrat dan bahkan segelintir Republikan yang agresif (yang jumlahnya banyak) bekerja sama, rencana Trump untuk memberikan tekanan pada Kiev dapat digagalkan.

Presiden memang memiliki hak veto atas pendanaan Kongres, yang akan membutuhkan mayoritas dua pertiga untuk mengatasinya, sesuatu yang tidak mungkin terjadi di Kongres yang sekarang diisi oleh lebih banyak Republikan MAGA daripada sebelumnya.

4. Deep State

Setelah pemilihan Trump pada tahun 2016, elemen-elemen deep state, mulai dari komunitas intelijen dan Departemen Luar Negeri hingga pejabat tinggi seperti Mike Pompeo dan John Bolton berhasil menyabotase agendanya, termasuk keinginan Trump memperbaiki hubungan dengan Rusia.

Dalam masa jabatan pertamanya, Trump 1.0 tidak hanya meningkatkan sanksi anti-Rusia dan bergabung dalam perang pengusiran diplomatik, tetapi juga menyetujui bantuan senjata untuk Ukraina pada tahun 2017.

Deep state memiliki idenya sendiri tentang lintasan yang 'tepat' untuk kebijakan luar negeri AS.

Pada tahun 2020, Utusan Trump untuk Suriah Jim Jeffrey memberikan wawasan menarik tentang cara kerja aparat Washington, dengan membanggakan bagaimana dia dan stafnya mengaburkan dan menutupi ukuran sebenarnya jejak militer AS di Suriah, dan mengabaikan tuntutan presiden untuk menarik pasukan.

Di Ukraina, di mana taruhan strategis, militer, dan ekonomi jauh lebih tinggi, dijamin deep state akan mencoba menyabotase Trump.

Topik Menarik