7 Tokoh Yahudi yang Tak Senang dengan Kesepakatan Gencatan Senjata Israel dan Hamas

7 Tokoh Yahudi yang Tak Senang dengan Kesepakatan Gencatan Senjata Israel dan Hamas

Global | sindonews | Senin, 20 Januari 2025 - 15:06
share

Sejumlah tokoh Yahudi merasa tidak senang dengan kesepakatan gencatan senjata Israel dan Hamas. Sebagian mengancam keluar dari koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Sekadar diketahui, Israel dan Hamas telah bersepakat untuk melakukan gencatan senjata mulai Minggu, 19 Januari 2025. Pengumuman kesepakatan itu sebelumnya diungkap Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani sebagai salah satu penengah dalam kesepakatan tersebut.

Namun, kesepakatan gencatan senjata ini tidak disambut baik oleh semua kalangan. Sebagian tokoh Yahudi di Israel justru merasa tidak senang.

Tokoh Yahudi yang Tak Senang dengan Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas

1. Benjamin Netanyahu

Sebagian tentu sudah tahu bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebenarnya tidak menginginkan terjadinya gencatan senjata antara Tel Aviv dengan Hamas. Namun, dia akhirnya mengalah karena tidak punya pilihan selain ikut menyetujuinya.

Alasan pertama karena adanya tekanan yang semakin meningkat dari sekutu abadinya, yakni Amerika Serikat. Terlebih, momen ini sudah cukup dekat dengan waktu pelantikan Presiden terpilih Amerika Donald Trump.

Selain itu, Netanyahu juga dihadapkan pada keputusan mayoritas anggota kabinetnya yang mendukung gencatan senjata.

Melansir Al Jazeera, sedikitnya ada 24 menteri dalam pemerintahan koalisi Netanyahu yang memberikan suara mendukung gencatan senjata. Kemudian, ada sekitar delapan lainnya yang menolak.

2. Itamar Ben-Gvir

Itamar Ben-Gvir adalah salah satu orang yang tegas menentang gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Menteri Keamanan Nasional Israel itu bahkan dilaporkan mengundurkan diri dari kabinet pemerintahan Netanyahu.

Mengutip Associated Press, pengunduran diri Ben-Gvir merupakan jawaban atas ketidaksetujuannya terhadap gencatan senjata dengan Hamas. Hal tersebut tidak akan berpengaruh terhadap keabsahan gencatan senjata, tetapi tetap berdampak pada melemahnya koalisi Netanyahu di pemerintahan.

Sekali lagi, momen ini menandai tindakan pembangkangan terbaru yang dilakukan Ben-Gvir terhadap Netanyahu. Sebelumnya, dia memang cukup sering berbuat kontroversi, termasuk melanggar perintah dari bosnya di pemerintahan Zionis tersebut.

3. Bezalel Smotrich

Berikutnya ada Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich. Dia juga menjadi salah satu menteri di kabinet Netanyahu yang menolak kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas meski akhirnya kalah suara.

Melansir Jerusalem Post, Smotrich mengancam akan keluar dari pemerintahan koalisi jika Netanyahu menghentikan perang melawan Hamas di Gaza. Sekadar diketahui, dia juga memimpin Partai Zionisme Religius nasionalis yang merupakan bagian penting dari pemerintahan Benjamin Netanyahu di Israel.

4. Ofir Sofer

Ofir Sofer adalah Menteri Imigrasi Israel. Dia juga berasal dari Partai Zionisme Religius sebagaimana Bezalel Smotrich.

Sejalan dengan pemimpin partainya, Sofer juga menolak gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Dia sebelumnya memberi suara menentang kesepakatan tersebut.

5. Orit Strook

Selanjutnya ada Orit Malka Strook. Dia adalah politikus sayap kanan yang kini menjabat Menteri Permukiman dan Misi Nasional Israel.

Strook juga menjadi anggota Knesset dari Partai Zionisme Religius. Dia merupakan salah satu pemimpin permukiman Yahudi di Hebron.

6. Amichai Eliyahu

Berikutnya ada Amichai Eliyahu. Dia merupakan Menteri Warisan Budaya Israel.

Eliyahu berasal dari partai ultranasionalis Otzma Yehudit. Dia memberikan suara menentang dalam kesepakatan gencatan senjata Israel dengan Hamas.

7. Yitzhak Wasserlauf

Yitzhak Wasserlauf juga berasal dari Otzma Yehudit. Dia menjabat sebagai Menteri Pembangunan Daerah Pinggiran Israel.

Itulah beberapa tokoh Yahudi yang tidak senang dengan gencatan senjata Israel dengan Hamas.

Topik Menarik