Presiden Saakashvili Pernah Pecat 30.000 Polisi Korup di Georgia, Ini Gaji Mereka

Presiden Saakashvili Pernah Pecat 30.000 Polisi Korup di Georgia, Ini Gaji Mereka

Global | sindonews | Senin, 20 Januari 2025 - 14:42
share

Georgia pernah menorehkan sejarah dalam mereformasi kepolisian. Pada 2024, presiden saat itu, Mikheil Saakashvili, memecat 30.000 polisi yang dianggap terlibat korupsi.

Saakashvili, politikus dan ahli hukum Georgia-Ukraina, merupakan presiden ketiga Georgia selama dua periode berturut-turut dari 25 Januari 2004 hingga 17 November 2013.

Dia berkuasa setelah memimpin Revolusi Mawar 2004.

Ketika berkuasa, Saakashvili dan kabinetnya memutuskan untuk membubarkan Kementerian Keamanan Negara (MSS)—badan intelijen bergaya KGB Sovit—, dan Kementerian Dalam Negeri (MIA). Pembubaran itu berarti memberhentikan semua pegawai dari kedua kementerian tersebut.

Pada Juli 2004, dia memecat sekitar 30.000 petugas polisi yang dianggap korup dan kemudian menciptakan pasukan polisi baru yang bebas korupsi. Saat itu, sekitar 85 persen polisi (15.000 polisi) dalam sehari dipecat dan perekrutan staf baru dimulai.

Setahun sebelumnya, pada 2003, negara pecahan Soviet itu merupakan salah satu negara paling korup di dunia, hampir berada di posisi terendah dalam indeks persepsi korupsi Transparency International (posisi 124 dari 133).

Sebelum Saakashvili berkuasa, kepolisian Georgia dicerca dan tidak dipercaya oleh masyarakat, yang melihatnya sebagai benteng pemerintah—dan sebagai imbalan atas dukungannya yang tak tergoyahkan kepada pemerintah, mereka menerima izin untuk terlibat dalam korupsi dan kriminalitas.

Gaji Para Polisi Korup yang Akhirnya Dipecat

Mikheil Saakashvili, di sela-sela menghadiri forum PBB di New York pada 2005, pernah blablakan berbicara dengan jurnalis Robert Siegel dari NPR tentang praktik korupsi para petugas polisi Georgia.

"Pada dasarnya, kami memiliki salah satu kepolisian yang paling korup. Dan cara kerjanya sangat sederhana. Pemerintah memberi tahu para polisi, `Kalian seharusnya berada di luar sana, menjaga ketertiban. Kalian perlu memiliki beberapa jenis mobil, tetapi kami tidak akan membelikan kalian mobil apa pun. Kami tidak akan mengisi bensin ke mobil itu, jadi kalian harus mendapatkan uang untuk itu sendiri. Kalian perlu mengenakan semacam seragam. Kami tidak peduli dari mana kalian mendapatkannya. Dan kalian juga harus menghidupi diri sendiri, maksud saya, tentu saja, karena kami bahkan tidak akan membayar kalian karena pembayaran itu cukup simbolis. Dan Anda tidak hanya harus menerima suap dari rakyat, tetapi Anda juga harus membagi sebagian dari pendapatan korup Anda dengan atasan Anda—maksud saya, dengan pemerintah yang mengangkat Anda'," paparnya.

Ditanya apakah polisi Georgia saat itu seorang preman yang ditunjuk pemerintah?

"Benar, itulah yang terjadi. Jadi apa yang kami lakukan—maksud saya, selama beberapa bulan pertama kami mencoba meredakannya. Anda tahu, kami mendesak mereka untuk jujur, Anda tahu, menaikkan gaji mereka. Itu tidak membantu. Jadi, pada akhirnya, pada dasarnya, 80 hingga 90 persen dari semua polisi dipecat," jawab Saakashvili.

Dia membenarkan bahwa 25 hingga 30.000 petugas polisi saat itu dipecat.

"Itu sangat menyedihkan. Sekarang orang mengira kita akan mengalami bencana karena saat itu musim liburan; oleh karena itu, kita akan mengalami kekacauan nyata dengan bencana lalu lintas. Tidak ada yang seperti ini terjadi karena yang terbukti adalah bahwa polisi ini tidak hanya menciptakan ketertiban, tetapi juga menciptakan kekacauan," katanya.

"Jadi kemudian kami merekrut orang-orang baru. Dan butuh waktu dua hingga tiga bulan bagi kami untuk menemukan orang-orang baik dan memberi mereka pelatihan awal di sebuah akademi yang disponsori oleh Amerika Serikat. Tetapi apa yang juga kami lakukan, kami memberi mereka seragam baru yang bagus yang sangat berbeda dengan seragam Soviet lama. Kami memberi mereka mobil Jerman yang baru dan bagus, radio Amerika, lencana dan gambar yang tampak seperti AS yang kami berikan kepada mereka," paparnya.

Dia pun mengungkap gaji para polisi korup yang dia pecat. Menurutnya, gaji mereka saat itu sekitar USD30 hingga USD40 per bulan.

Dalam mereformasi kepolisian, dia memberi gaji para petugas polisi baru hingga 20 kali lipat.

"Ya, kita bicara secara kasar—maksud saya, mereka dulu mendapat gaji sekitar USD30 hingga USD40 dan sekarang kita memberi mereka gaji minimum—gaji minimum adalah hingga USD400," paparnya.

"Ini gaji bulanan, tetapi untuk Eropa Timur, ini gaji yang cukup tinggi."

Topik Menarik