Pertama di Dunia, Robot Akan Melawan Manusia dalam Lomba Maraton di China
China bersiap untuk menjadi tuan rumah maraton pertama di dunia yang akan diikuti oleh pelari manusia dan robot.
Mengutip laporan South China Morning Post, Senin (20/1/2025), lomba lari setengah maraton (21 km) ini dijadwalkan pada bulan April di distrik Daxing, Beijing.
Turnamen ini diharapkan akan menampilkan setidaknya puluhan robot humanoid yang berlomba bersama 12.000 atlet manusia, dengan tiga pelari teratas akan menerima hadiah.
Menurut badan administratif Kawasan Pengembangan Ekonomi-Teknologi Beijing atau E-Town, robot untuk maraton tersebut telah dikembangkan oleh lebih dari 20 perusahaan.
Badan tersebut mengatakan satu-satunya syarat untuk perlombaan ini adalah robot tersebut harus terlihat seperti manusia. "Memiliki struktur mekanis yang mampu melakukan gerakan seperti berjalan atau berlari dengan kedua kaki, dan tidak boleh menggunakan roda," kata E-Town.
"Robot tersebut harus memiliki tinggi antara 0,5 meter dan 2 meter (1,6 kaki dan 6,5 kaki), dan jarak ekstensi maksimumnya dari sendi pinggul ke telapak kaki harus setidaknya 0,45 meter," lanjut E-Town dalam sebuah pernyataan.
Selain itu, baik robot humanoid yang dikendalikan dari jarak jauh maupun yang sepenuhnya otonom diharuskan memenuhi syarat untuk ikut serta dalam perlombaan. Operator bebas mengganti baterai robot di tengah jalan.
Dikembangkan oleh Embodied Artificial Intelligence Robotics Innovation Center China, salah satu pesertanya adalah "Tiangong"— robot humanoid yang berlari dengan kecepatan rata-rata 10 kilometer per jam, menurut laporan di The Daily CPEC.
Tiangong menjadi berita utama tahun lalu setelah berpartisipasi dalam Yizhuang Half Marathon di Beijing, berlari di garis start dan finish bersama para pesaing manusia.
Namun, acara bulan April akan menjadi pertama kalinya robot humanoid akan berpartisipasi dalam seluruh perlombaan.
Mengapa China Kembangkan Robot Humanoid?
Inisiatif ini muncul pada saat China menghadapi tantangan demografis, termasuk populasi yang menua dan tenaga kerja yang menyusut, yang telah menyebabkan investasi signifikan dalam otomatisasi dan robotika.Pemerintah Partai Komunis China telah menetapkan robot humanoid sebagai salah satu komponen utama untuk mendorong kemandirian dan mendorong pertumbuhan ekonomi di negara tersebut saat bersaing dengan Amerika Serikat.
Menurut Federasi Robotika Internasional, klien China memasang 276.288 robot atau 51 persen dari total dunia pada tahun 2023.
Beijing juga berencana menyelenggarakan acara olahraga pada bulan Agustus, yang menampilkan robot humanoid yang berkompetisi di lintasan dan lapangan, sepak bola, dan tantangan berbasis keterampilan lainnya.