4 Fakta Latiao, Jajanan Viral asal China yang Izinnya Ditarik Sementara BPOM
JAKARTA – Fakta latiao menyita perhatian publik usai viral karena dinilai bahaya setelah BPOM menemukan kandungan beracun di dalamnya.
Untuk melindungi masyarakat, BPOM sudah mengamankan seluruh latiao dari peredaran. BPOM juga menghentikan sementara peredaran Latiao impor dari China.
Fakta Latiao Makanan asal China
1. Latiao Berasal dari China Latiao (Hanzi sederhana: Hanzi tradisional: harfiah: 'tongkat pedas/potongan pedas'). Latiao merupakan makanan ringan populer di China.
Latiao terbuat dari tepung gandum (terutama gluten gandum) yang dibumbui cabai. Makanan ringan ini punya tekstur kenyal dengan rasa asam dan pedas.
Pada awalnya, latiao disebut mianjin yang secara harfiah berarti gluten gandum. Kemudian, orang Pingjiang menyebutnya Mala karena rasanya pedas.
Pingjiang mempunyai sejarah pembuatan saus pedas, saus kering serta tahu pedas yang merupakan bagian penting Industri di pingjiang.
2. Menyebabkan keracunan Latiao menyebabkan kejadian luar biasa keracunan pangan (KLBKP) di tujuh daerah Indonesia. Wilayah - wilayah tersebut, yakni Tangerang Selatan, Sukabumi, Lampung, Wonosobo, Pamekasan, Riau dan Bandung Barat.
Untuk mencegah kasus seperti itu di daerah lain, BPOM segera menarik Latiao dari pasaran serta menghapus produk Latiao dari platform daring dengan melakukan kerja sama dengan Kementerian Komunikasi Digital (Komdigu).
3. Tercemar Bakteri Bacillus Cereus Empat jenis produk Latiao menunjukkan bahwa latiao positif mengandung bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan gejala keracunan seperti pusing, mual, muntah dan sakit perut.
Keempat produk tersebut adalah Lianggui Latiao, Luvmi Hot Spicy Latiao, KK Boy Latiao, serta Candy Joy Latiao. Saat ini terdapat 73 jenis produk Latiao yang terdaftar di BPOM.
Berdasarkan hasil laboratorium BPOM, Latiao telah terkontaminasi bakteri bacillus cereus, gang menghasilkan racun atau toksin.
Bakteri bacillus cereus ditemukan di jajanan Latiao, kemungkinan berasal dari bahan yang ada pada produk tersebut. Meski bakteri ini termasuk dalam kategori risiko rendah, namun bakteri tetap berkembang dan menunjukkan adanya potensi kontaminasi dari bahan pangan yang ada di dalam kemasan. Kondisi ini semakin diperparah dengan lingkungan seperti kurangnya sterilitas saat pengemasan atau pun suhu.
BPOM mengimbau masyarakat untuk memperhatikan kemasan produk pangan seperti memperhatikan komposisi, masa izin edar pada produk pangan, dan kadaluarsa.
4. Tidak Patuh CPerPOBLatiao yang menyebabkan keracunan di 7 daerah di wilayah Indonesia, membuat BPOM mengambil pengujian sampel di wilayah yang terdampak keracunan latiao, serta memeriksa gudang distribusi produk dan importir, dan memastikan kepatuhan pada Cara Peredaran Pangan Olahan yang Baik (CPerPOB).
Saat BPOM memeriksa sarana peredaran gudang importir serta distributor, BPOM menemukan ketidakpatuhan pada ketentuan penerapan cara peredaran pangan olahan yang baik (CperPOB). Maka dari itu, BPOM langsung memerintahkan importir untuk menarik segera produk dari peredaran.
Selain itu BPOM juga membuat langkah pencegahan lebih lanjut dengan menginstruksikan penarikan serta pemusnahan produk Latiao dari pasar, serta akan memantau kepatuhan importir pada pelaksanaannya.
Demikian 4 Fakta Latiao, jajanan viral yang berasal dari China yang kini izinnya ditarik sementara oleh BPOM.
MG/ Ummu Hanni