Azis Bukhori,M,Pd Sekdes Jugo di Lantik Wisuda S2, Nyaris Tak Bisa Sekolah Lagi Setamat SD

Azis Bukhori,M,Pd Sekdes Jugo di Lantik Wisuda S2, Nyaris Tak Bisa Sekolah Lagi Setamat SD

Gaya Hidup | tuban.inews.id | Selasa, 5 November 2024 - 16:20
share

Lamongan, iNewsTuban.id - Tak banyak perangkat desa menyelesaikan pendidikan hingga meraih gelar sarjana strata dua. Namun Azis Bukhori, Sekretaris Desa (Sekdes) Jugo, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, membuktikan dirinya bisa menempuh pendidikan setinggi mungkin baginya adalah ‘balas dendam’ dari sulitnya untuk sekedar bisa bersekolah yang menjadi lembaran buram  masa lalu disepenggal hidupnya. 

Dengan pendidikan yang diraihnya saat ini dirinya ingin memberikan sumbangsih lebih banyak lagi kepada masyarakat sesuai dengan pekerjaan yang dijalaninya. 

Tanggal 26 Oktober 2024 menjadi moment bersejarah bagi Azis Bukhori,M.Pd. Dihari itu Azis resmi menyandang gelas Magister Pendidikan setelah diwisuda oleh Rektor Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) di Gedung Sasana Budaya dan Olahraga (Sabudga) Unisda.

“Alhamdullilah,semua atas kemurahan Allah dan dukungan dari keluarga tercinta sehingga  bisa menyelesaikan study S2” kata Azis dengan wajah berbinar. Pencapaiannya saat ini, menurutnya, merupakan implementasi akan perjuangan panjang. . 

 


Azis Bukhori M.Pd perangkat desa yang sukses meraih gelar S2
 

Tidak mudah bagi Aziz yang menulis Tesis  “Problem Sosial dalam Novel Lelaki Harimau Karya Eka Setiawan : Analisis Stilistika” ini untuk menggenggam gelar stratra dua itu. Selaksa aral harus diterabas dengan menempa hati agar langkah yang sudah terayun tidak sampai terhenti, atau bahkan limbung dan jatuh. Kuliah Strata Dua  hingga menggerjakan Tesis dijalani diantara tumpukan kesibukan sebagai sekretaris desa dan berbagai beban pekerjaan lainnya. 

Bagi Ketua Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kecamatan Sekaran ini menempuh pendidikan setinggi mungkin menjadi spirit untuk memuaskan dahaga ilmu. Dirinya ingat betul, kilas balik kehidupannya harus dilalui dengan ‘berdarah-darah’ demi untuk bisa sekolah. 

Lahir dari keluarga tidak mampu, setamat SD orang tuanya tidak lagi sanggup membiayai jenjang pendidikannya. Namun Azis tidak patah arang. Dirinya nekat melanjutkan sekolah MTS hingga SMK. Agar bisa membiayai sekolah, dirinya nekad merantau dan bekerja sebagai pencuci piring disebuah warung makan. “Sekolah disambi kerja, Masa teramat pahit namun begitu manis dalam kenangan,” ujarnya sambil tersenyum. Membekal otak cerdas, saat sekolah MTS hingga SMK, dirinya selalu mendapat biaya siswa prestasi. 

Lulus SMK, Azis yang ‘ketagihan’bekerja. Atas bantuan salah satu kakaknya bapak dua anak beristrikan Nur Efiana ini membuka warung makan sederhana. “Hasil warung untuk mencukupi kebutuhan pribadi dan sisanya ditabung,” ucap Azis yang mengaku warungnya cukup laris manis. 

 


Azis bersama keluarga saat wisuda S2
 

Rindu kampung halaman, tahun 2008 Azis pulang kampung. berbagai pekerjaan srabutan dilakoni  dari ngedos disawah. Jadi pelayan foto copy hingga jalan nasib mengantarnya menjadi TU SMK Muhammadiyah Kudikan. Ketekunan berbuah karier yang moncer. Aziz diberi mandat menjabat guru. selain itu di Desa, pria supel ini juga dipercaya menjadi sekretaris LPM Desa yang kala itu menangani program PNPM.

Azis sadar betul dengan pekerjaan yang dipegang, dirinya harus meningkatkan bekal intelektualitasnya. Ditahun 2009, dirinya memantapkan niat untuk kuliah di Unisda. Cukup terjal dan berliku jalan yang harus dilaluinya. Azis ingat betul untuk berangkat dan pulang kuliah, dirinya harus ngontel dengan sepeda onta Jugo-Pucuk yang berjarak sekitar 10 km. Melewati jalan yang buruk dan layaknya kubangan kerbau setiap musim penghujan. Baru naik bis menuju tempat kuliah.

“Semuanya  saya nikmati. Saya yakin jika tabah menjalani proses, akan indah pada waktunya,” ujarnya sambil tersenyum. Saat pekerjaan mapan telah digengamnya, dia memantapkap niat untuk melanjutkan pendidikan S2.  Dengan apa  yang diraihnya saat ini, terbersit harap sederhana, bisa lebih memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

 


Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang
Topik Menarik