PKS Serukan Dunia Bersatu Wujudkan Kemerdekaan Palestina

PKS Serukan Dunia Bersatu Wujudkan Kemerdekaan Palestina

Nasional | sindonews | Rabu, 3 Juli 2024 - 21:37
share

Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Jazuli Juwaini mengajak seluruh bangsa dan negara untuk terus berjuang sampai Palestina menjadi negara merdeka serta terbebas dari belenggu penindasan Israel. Jazuli menegaskan, perjuangan membela Palestina adalah kewajiban kemanusiaan.

Hal itu dikatakannya sebagai keynote speaker sekaligus membuka acara Ambassador Talks dengan tema “Nurani Dunia Untuk Palestina, Stop Agresi Israel Sekarang!” yang digelar Fraksi PKS DPR di Ruang Abdul Muis Kompleks MPR, DPR, dan DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2024).

“Membela Palestina adalah kewajiban kemanusiaan. Bayangkan kalau yang dibantai setiap hari itu ibu kita, ayah kita, anak kita, dan cucu kita. Kami, Fraksi PKS akan terus dan tidak berhenti berjuang sampai Palestina merdeka,” kata anggota Komisi I DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) Banten II ini.

Baca juga: Fraksi PKS Apresiasi Walk Out Menlu Retno di Sidang DK PBB

Menurut dia, perjuangan kemerdekaan Palestina tidak bisa berdiri sendiri tetapi membutuhkan dukungan negara-negara di dunia dan organisasi internasional seperti PBB. “Saya bukan mengklaim, tapi kami satu-satunya fraksi yang berusaha mendatangi lembaga-lembaga di PBB agar lembaga ini terus semakin kencang dan keras untuk membela dan mewujudkan kemerdekaan Palestina,” ucap Wakil Presiden Forum Anggota Parlemen Muslim Dunia ini.

Ada 143 negara di PBB setuju Palestina menjadi anggota penuh PBB. Namun hal itu terganjal veto satu negara Amerika Serikat. Untuk itu, Jazuli mengajak negara-negara di dunia untuk mereformasi tatanan dunia. "Tatanan dunia ini harus dibangun dengan demokrasi. Jangan sampai kalah dengan sebuah veto anti demokrasi dari negara adidaya," tegasnya.

Adapun program rutin Fraksi PKS ini menghadirkan pembicara Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemlu Abdul Kadir Jailani, Wakil Duta Besar Afrika Selatan Vickesh Pradeep Maharaj, Kepala Divisi Asia Tenggara dan Oceania Kemlu Armenia Karen Govergyan, dan Wakil Ketua BKSAP DPR Sukamta.

Jazuli mengatakan, Indonesia berbeda dengan negara-negara di dunia dalam pembelaan terhadap Palestina. Di Indonesia mulai dari pemerintah, parlemen, dan rakyatnya kompak mendukung kemerdekaan Palestina. "Dalam konteks ini, kami sangat bangga dengan upaya diplomasi Ibu Menlu dalam setiap kesempatan yang selalu membela kemerdekaan Palestina. Salam hormat dan apresiasi untuk Ibu Menlu," imbuhnya.

Bagi Indonesia kemerdekaan Palestina adalah : Pertama, Amanat konstitusi UUD 1945. Sehingga tidak boleh ada masyarakat Indonesia yang menolak dukungan pemerintah, parlemen, dan rakyat terhadap kemerdekaan Palestina.

Kedua, kemerdekaan Palestina adalah amanat pendiri bangsa. Presiden pertama kita Bung Karno pencetus Konferensi Asia Afrika (KAA) sejak awal mendukung kemerdekaan Palestina yang hingga kini menjadi satu-satunya peserta KAA yang belum merdeka.

Ketiga, kita punya hutang sejarah pada Palestina sebagai bangsa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia Tahun 1945. Mufti Palestina Syech Muhammad Amin Alhusaini yang melobi dan mengantarkan tokoh-tokoh kita kepada negara-negara Timur Tengah untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.

Keempat, pembelaan kemerdekaan Palestina adalah amanat Platform PKS untuk mewujudkan peradaban dunia yang tertib, aman dan damai di atas nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.

Fraksi PKS telah dan terus berupaya menggalang solidaritas global termasuk menghimpun bantuan dana, melakukan diplomasi parlemen ke negara-negara di Asia Tenggara, Asia Pasifik, Eropa, Afrika, dan Amerika Latin. Diplomasi internasional ke badan-badan PBB seperti UNHCR, Komisi Tinggi HAM PBB, dan WHO.

Fraksi PKS pun rutin menyelenggarakan seminar internasional bekerja sama dengan parlemen, aktivis, dan lembaga lintas negara dengan tema dukungan kemerdekaan Palestina dan penghentian genosida Israel, serta menggelar Ambassador Talks yang dihadiri para duta besar.

Jazuli mengajak solidaritas global untuk menghentikan pembantain dan agresi Israel tehadap warga Gaza, Rafah, Tepi Barat Palestina yang hingga kini menimbulkan korban meninggal hampir 40.000 jiwa. “Maka tuntutan kita bersama adalah : Stop kekerasan dan pembantai rakyat Palestina. Seret Netanyahu dan kabinetnya sebagai penjahat perang. Wujudkan kemerdekaan Palestina,” pungkasnya.

Topik Menarik