Kegagalan Misi Taklukkan VOC Belanda Berujung Kematian Mengerikan Pasukan Mataram

Kegagalan Misi Taklukkan VOC Belanda Berujung Kematian Mengerikan Pasukan Mataram

Nasional | okezone | Sabtu, 6 Juli 2024 - 06:30
share

 

JAKARTA - Sultan Agung penguasa Kesultanan Mataram berusaha memperluas kekuasaannya. Ekspansi wilayah pun dicanangkan usai berhasil menaklukkan Surabaya dan beberapa wilayah di timur Pulau Jawa. Konon setelah Surabaya, target sasaran berikutnya adalah Banten.

Tetapi saat itu menaklukkan Banten tidaklah mudah. Sebab sudah masuk kekuasaan VOC Belanda. Alhasil bila ingin menguasai wilayah Banten, Sultan Agung harus menyingkirkan VOC yang dianggap sebagai batu perintang.

Awalnya Sultan Agung menawarkan perdamaian dengan VOC, asalkan ia mengakui Kerajaan Mataram Islam. Syarat-syarat tertentu juga ditawarkan pada 1628. Tapi jelaslah tawaran itu akhirnya ditolak VOC, maka Sultan Agung pun menyatakan perang melawan VOC.

"Perang pun digaungkan, Sultan Agung mengirim pasukan Mataram I yang dipimpin oleh Tumenggung Bahureksa, pada 27 Agustus 1628," demikian dikutip dari "Hitam Putih Kekuasaan Raja - Raja Jawa Intrik, Konspirasi Perebutan Harta, Tahta, dan Wanita", karya Sri Wintala Achmad.

Pasukan Mataram lain dipimpin oleh Pangeran Mandurareja pada Oktober 1628, dengan sebutan Pasukan Mataram II. Total ada 10.000 orang pasukan disiapkan Mataram. Perang besar antara Mataram melawan VOC di Holandia pun terjadi.

Kurangnya perbekalan membuat pasukan Mataram mengalami kehancuran. Alhasil Sultan Agung pun dibuat marah dan mengirim algojo untuk menghukum mati Tumenggung Bahureksa dan Pangeran Mandurareja.

Topik Menarik