Jejak Si Jampang, Jawara Asal Sukabumi yang Tenar di Tanah Betawi

Jejak Si Jampang, Jawara Asal Sukabumi yang Tenar di Tanah Betawi

Seleb | BuddyKu | Kamis, 29 Juni 2023 - 22:38
share

JAWARA Betawi Si Jampang, namanya tersohor hingga sekarang. Jampang ternyata lahir di Desa Jampang, Sukabumi Selatan, Jawa Barat.

Sang ayah berasal dari Banten dan ibunya asli Desa Jampang. Sebagaimana dinukil dari situs resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Jampang yang hidup sebatang kara dibesarkan oleh pamannya setelah kedua orangtuanya meninggal akibat sakit. Oleh pamannya, Jampang dibawa ke rumah di wilayah Grogol, Depok.

Saat beranjak beranjak remaja, Jampang diperintahkan pamannya pergi berguru ilmu bela diri silat di sebuah padepokan di Cianjur, Jawa Barat. Guru silat yang mendidik Si Jampang merupakan kenalan dekat pamannya.

Sang paman berpesan agar Jampang serius menimba ilmu bela diri silat agar memiliki ilmu dan bekal hidup di hari mendatang.

"Pang, lu mesti punya kepandaian silat, karena menegakkan kebenaran tanpa kekuatan adalah sia-sia. Lu ikut mamang ke Cianjur. Lu belajar silat di sana ama kenalan mamang," ujar paman dari Jampang.

"Aye (baik), mang. Aye sih pegimane mamang aja gimana baeknye," jawab Jampang dengan penuh rasa hormat.

Jampang ternyata tidak hanya belajar silat, namun juga diajarkan bercocok tanam padi, merapikan rumah, hingga kemampuan lainnya yang bersifat mandiri.

Selama tinggal di padepokan, Jampang diperlakukan seperti anak sendiri. Namun, dirinya tetap tidak bisa berbuat semaunya hingga berpangku tangan.

Jampang pun memiliki keahlian diri yang membantunya di kehidupan sosial. Selesai belajar silat di padepokan tersebut, Jampang diamanatkan agar ilmu yang diperoleh tidak digunakan untuk kejahatan.

Jampang pun kembali ke Grogol, Depok untuk menemupi pamannya dengan menaiki Kereta Api Buitenzorg-Batavia jurusan Bogor terlebih dahulu. Setelah pulang, ternyata Jampang diminta berguru lagi, kali ini ilmu mengaji.

Jampang yang patuh dan tekun membuatnya mahir dalam ilmu agama. Guru mengajinya pun sangat sayang kepada dia layaknya anak kandung sendiri.

Seiring waktu, Jampang yang merasa sudah cukup dewasa dengan ilmu yang dimiliki memutuskan untuk merantau ke Betawi agar bisa hidup mandiri serta mengamalkan ilmunya. Tibalah dia di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, rumah sahabat karib pamannya.

Jampang membantu si tuan rumah untuk berkebun dan berdagang buah di Pasar Tanah Abang. Saat berada di Kebayoran Lama, Jampang mendapat cobaan bertemu centeng-centeng yang bertindak arogan meminta uang pajak.

Dengan kemampuan silat yang dimiliki, Jampang memberantas tindakan sewenang-sewenang tersebut. Hingga akhirnya tidak ada lagi aksi kriminal dari para preman-preman di Kebayoran Lama.

Masih di wilayah kediaman teman pamannya inilah Jampang bertemu istrinya, gadis dari wilayah tersebut.

Jampang yang berniat meminangnya meminta si empunya rumah untuk melamarkannya. Singkat cerita, Jampang menikah dengan gadis tersebut dan memiliki seorang anak.

Jampang diberi kuasa untuk merawat sebidang tanah untuk digarap oleh ayah mertuanya. Jampang dan istrinya pun menggarap tanah, menanami lahan dengan padi, kacang, dan kelapa. Kemudian, menjual hasil kebun mertuanya ke Pasar Tanah Abang.

Topik Menarik