Fiersa Besari Melayat ke Rumah Duka Lilie Wijayati, Pendaki yang Meninggal di Puncak Carstensz
Fiersa Besari melayat ke rumah duka Lilie Wijayati, seorang pendaki yang meninggal dunia saat melakukan ekspedisi ke Puncak Carstensz. Lilie merupakan bagian dari rombongan pendakian yang terdiri dari 10 orang, termasuk Fiersa, dalam misi menaklukkan puncak tertinggi di Indonesia.
Momen kedatangan Fiersa di rumah duka Lilie, yang berlokasi di Jalan Nana Rohana, Bandung, Jawa Barat, diketahui melalui unggahan Instagram Story rekannya, Furky Syahroni. Furky juga merupakan salah satu anggota tim pendakian yang turut serta dalam ekspedisi ke Puncak Carstensz.
Dalam foto yang beredar, Fiersa terlihat telah mencukur rambutnya dan mengenakan pakaian serba hitam. Ia berdiri bersama para pelayat lainnya di sisi kanan dan kiri peti jenazah Lilie, yang dikenal sebagai Mamak Pendaki.
Tampak pula foto mendiang Lilie di dekat peti jenazah. Kehadiran penyanyi 41 tahun itu tak sendiri, ia ditemani oleh sang istri, Aqia Nurfadla, dalam momen penuh duka tersebut.
Foto/Instagram @furkyrs
Tanpa memberikan keterangan dalam unggahannya, Furky juga membagikan momen ketika ia melayat ke rumah duka Elsa Laksono, sahabat Lilie, yang turut menjadi korban dalam perjalanan turun dari Puncak Carstensz akibat hipotermia yang disebabkan oleh cuaca buruk.
Setelah prosesi persemayaman, jenazah Lilie rencananya akan dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.
Sebelumnya, melalui akun Instagram pribadinya, pelantun Celengan Rindu itu mengungkapkan rasa belasungkawa mendalam atas meninggalnya Lilie dan Elsa.
"Dalam tulisan ini, saya ingin memberikan ucapan belasungkawa yang terdalam. Turut berduka cita atas berpulangnya Bu Lilie Wijayanti Poegiono (Mamak Pendaki) dan Bu Elsa Laksono. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan. Semoga Bu Lilie dan Bu Elsa diberikan tempat terbaik di sisi-Nya," tulis Fiersa dikutip dari Instagram @fiersabesari.
Dalam unggahan yang sama, penyanyi asal Bandung ini menceritakan bahwa dirinya dan Furky baru mengetahui tragedi yang menimpa Lilie dan Elsa pada 1 Maret 2025 sekitar pukul 04.00 WIT. Kabar tersebut mereka dapatkan setelah menerima informasi dari tim lain di Yellow Valley (YV).
"Rangkaian tragedi yang menimpa Bu Lilie dan Bu Elsa, juga tiga korban lainnya yang pada saat itu masih terjebak di area tebing, baru saya dan Furky Syahroni ketahui setelah kami tiba di basecamp YV (kami tiba 28 Februari 2025 - 22:48 WIT, dapat kabar 1 Maret 2025 - sekitar 04 WIT)," jelasnya.
Setelah mengetahui kejadian tersebut, tim di basecamp berusaha menjalin komunikasi dengan para pendaki yang masih berada di jalur pendakian melalui radio komunikasi. Mereka terus berupaya agar para pendaki yang masih terjebak dapat memberikan respons sambil menunggu tim penyelamat datang.
Pada hari yang sama, tim penyelamat yang terdiri dari relawan lokal dan internasional bergerak untuk mengevakuasi pendaki yang masih berada di jalur turun. Tiga pendaki lainnya, yaitu Indira Alaika, Alvin Reggy, dan Saroni, ditemukan dalam kondisi kritis akibat hipotermia. Beruntung, ketiganya berhasil diselamatkan. Sayangnya, Lilie dan Elsa ditemukan telah meninggal dunia di area yang dikenal sebagai Teras Dua.
"Kaget dan sedih, tapi bersama orang-orang di YV, mengontak korban yang terjebak dengan menggunakan HT agar tetap merespons, sampai akhirnya mereka dijemput oleh para relawan - baik lokal ataupun internasional - pada tanggal 1 Maret 2025. Alhamdulillah ketiganya selamat, meski sempat kritis," tandasnya.
